REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pengamat ekonomi Universitas Hasanuddin (Unhas) Dr Hamid Paddu menilai jika pertemuan Joko Widodo dan Prabowo Subianto sangat besar efeknya pada dunia usaha dan investasi yang kembali menggairahkan para pelaku pasar.
"Usai Pilpres beberapa waktu lalu, situasi politik nasional hingga sebelum pertemuan itu tidak menentu dan para pelaku pasar merasakan dampak itu. Tetapi, setelah pertemuan keduanya, situasi berubah," ujarnya di Makassar, Jumat.
Ia mengatakan, pertemuan singkat kedua tokoh nasional itu sangat berarti bagi para pelaku pasar karena mampu mencairkan kebekuan politik kedua kubu Koalisi Merah Putih (KMP) dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH).
Pertemuan keduanya itu langsung membawa angin segar bagi pelaku pasar karena
sebelum-sebelumnya investor sempat cemas dengan masa depan pemerintahan Jokowi.
Program-program Jokowi dan Jusuf Kalla dikhawatirkan bakal terhambat oleh dominasi oposisi Koalisi Merah Putih (KMP) yang menguasai parlemen, baik DPR-RI maupun MPR.
Namun, kekhawatiran tersebut sedikit pudar setelah Jokowi menemui sejumlah tokoh dari Koalisi Merah Putih beberapa hari terakhir ini. Beberapa diantaranya, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie serta unsur pimpinan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
"Lingkungan politik merupakan basis bagi pekerja ekonomi. Jika kondisi politik terus memanas, maka secara otomatis pekerja ekonomi akan lesuh karena meningginya sentimen negatif. Makanya, usai pertemuan tersebut pasar kembali bergairah dengan merespon cepat," katanya.
Dia menyatakan, pertemuan awal keduanya itu langsung disambut positif oleh pelaku pasar dan memberikan dampak pada bisnis perdagangan luar negeri.
"Baru melihat pertemuan-pertemuan saja, pasar langsung menyambut positif. Saya pun yakin sikap yang dipertontonkan petinggi partai seperti Prabowo dan Aburizal Bakrie bakal membawa prospek cerah terhadap ekonomi kita," terangnya.
Hamid menuturkan, perkembangan politik akhir-akhir ini memang membawa angin segar bagi para pelaku pasar. Jokowi dinilai melakukan pendekatan politik yang baik selama beberapa hari terakhir.
Terlebih, lanjut Hamid, dalam pendekatan politik tersebut baik Jokowi maupun Jusuf Kalla sudah memberikan sinyal bahwa pemerintahannya nanti siap bekerja dengan baik. Itu juga menunjukkan mencairnya suhu politik nasional.
"Apalagi dalam pernyataannya Jokowi siap dikawal dalam menjalankan roda pemerintahan di negeri ini. Pasar pun melihat bahwa pemerintahan baru ini mau bekerja dengan baik karena memberikan ruang bagi kelompok lain untuk mengkritisi. Artinya tetap ada penyeimbang," pungkasnya.