Jumat 17 Oct 2025 13:50 WIB

Pandu Sjahrir Ungkap Danantara Segera Masuk Bursa Efek Indonesia

Danantara memastikan segera mengalokasikan investasinya ke pasar saham Indonesia.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Chief Investment Officer (CIO) Bidang Investasi Danantara Pandu Patria Sjahrir (kanan).
Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Chief Investment Officer (CIO) Bidang Investasi Danantara Pandu Patria Sjahrir (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) Indonesia memastikan segera mengalokasikan investasinya ke pasar saham Indonesia. "Mau secepatnya lah, kan bisa mulai mendaftar," ujar Chief Investment Officer (CIO) Danantara Pandu Patria Sjahrir di acara Opening Ceremony dan Seminar Utama Capital Market Summit & Expo (CMSE) 2025, Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), SCBD, Jakarta Selatan, Jumat (17/10/2025).

Pandu menjelaskan, saat ini, Danantara baru bisa mulai mengalokasikan dananya ke berbagai instrumen investasi, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Dia menyebut, Danantara akan mengalokasikan investasi sebesar 80 persen dari dana yang dimiliki oleh Danantara Indonesia ke instrumen investasi di dalam negeri.

Baca Juga

"Kita sekarang baru mulai melakukan investasi, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Kita akan berinvestasi sebagian besar untuk tahun ini sebesar 80 persen di dalam negeri," ujar Pandu.

Dia mengungkapkan, saat ini, Danantara Indonesia baru mengalokasikan investasinya ke pasar obligasi, utamanya Surat Berharga Negara (SBN) seiring terbatasnya waktu menjelang berakhirnya tahun 2025. "Tahun ini, walaupun sisa 10 minggu, tapi kita mau mulai beraktivitas," ujar Pandu.

Sebelumnya, Pandu mengungkapkan ketertarikan Danantara untuk mengalokasikan investasinya ke pasar saham Indonesia. Namun demikian, menurut dia, pasar saham Indonesia masih perlu meningkatkan terlebih dahulu rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) yang saat ini sekitar 1 miliar dolar AS per hari menjadi hingga 8 miliar dolar AS per hari.

"Kita pengen (ingin) di public market equity. Tapi equity itu memang perlu likuiditas yang lebih banyak, yang tadi saya sebutkan (RNTH) kita hanya 1 miliar dolar AS per hari itu harus ditingkatkan, harus bisa 5 atau 8 miliar dolar AS per hari,” ujar Pandu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement