Kamis 16 Oct 2014 16:11 WIB

Duh, Mayoritas Bahan Baku Industri Pangan Masih Impor

Rep: C85/ Red: Ichsan Emerald Alamsyah
Pedagang melayani pembeli bahan makanan di Pasar Palmerah, Jakarta, Rabu (1/10).  ( Republika/Prayogi)
Foto: Republika/Prayogi
Pedagang melayani pembeli bahan makanan di Pasar Palmerah, Jakarta, Rabu (1/10). ( Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Indonesia sebagai negara dengan populasi tertinggi di ASEAN dan keempat di dunia, telah menjadi pasar yang berpotensi bagi industri makanan dan minuman. Namun hingga saat ini, terhitung seluruh industri pangan di Indonesia masih mengimpor 60 persen bahan baku atau komposisi yang dibutuhkan.

Hal ini disampaikan oleh Prof. Alex SW Retraubun selaku Wakil Menteri Perindustrian saat membuka Pameran Pangan "Food Ingredients" di Jakarta, Kamis (16/10). "Padahal Indonesia memiliki segudang potensi alam," ujarnya.  Demi mendorong optimalisasi pengguna bahan pangan dalam negeri, pemerintah meningkatkan kerjasama dengan para pakar pangan untuk meningkatkan produksi pangan.

"Kami juga membuka peluang bagi pelaku bisnis di Indonesia untuk menyerap bahan lokal," tambahnya. Melalui pameran pangan yang diadakan di JIExpo Kemayoran ini, Alex juga berharap agar para pelaku bisnis yang bergerak di industri pangan dapat meningkatkan produktivitas, efisiensi tanpa mengesampingkan kualitas, keamanan, dan jangkauan produk. "Juga memperluas jaringan internasional," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement