Rabu 24 Sep 2014 11:28 WIB

Perbankan: 'Dana Cair' Proyek Pemerintah Lancar, Ekonomi Indonesia Membaik

Rep: Satya Festiani/ Red: Ichsan Emerald Alamsyah
Pembangunan gedung bertingkat di Jakarta, Sabtu (11/1). Bank Indonesia memproyeksi pertumbuhan ekonomi dapat menyentuh angka 5,8%-6,2% pada 2014, lebih tinggi dibandingkan dengan prediksi pertumbuhan ekonomi 2013 sebesar 5,7%.
Foto: Republika/Prayogi
Pembangunan gedung bertingkat di Jakarta, Sabtu (11/1). Bank Indonesia memproyeksi pertumbuhan ekonomi dapat menyentuh angka 5,8%-6,2% pada 2014, lebih tinggi dibandingkan dengan prediksi pertumbuhan ekonomi 2013 sebesar 5,7%.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perbankan menilai potensi likuiditas untuk perbankan masih tinggi. Potensi tersebut berasal dari dana Pemerintah dan investasi asing.

Potensi likuiditas tersebut juga diharapkan dapat menurunkan LDR yang telah mencapai 92,19 persen per Juli.

Senior Vice President PT Bank Mandiri, Tbk Darmawan Junaidi mengatakan, likuiditas bank, terutama dalam rupiah, akan membaik sehingga bank akan dapat mendorong perekonomian. "Likuiditas ditopang oleh dana Pemerintah yang masuk bank," ujar Darmawan dalam Diskusi bertema Banking Efficiency Award 2014, Rabu (24/9).

Di paruh kedua 2014, Pemerintah mulai agresif mencairkan anggarannya dalam bentuk proyek-proyek. Proyek tersebut dikerjakan oleh kontraktor yang kemudian menyimpan dananya di perbankan.

Darmawan mengatakan, faktor lain yang mempengaruhi likuiditas bank berasal dari investasi asing yang masuk. Portfolio asing mencapai Rp 400 triliun di Indonesia.

Potensi likuiditas juga bisa didapat dari Foreign Direct Investment (FDI). Rasio FDI terhadap PDB di Indonesia masih 2,2 persen. "Ruang untuk kita dapat aliran masuk asing masih sangat memungkinkan," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement