REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Para pelaku industri kecil dari jenis kerajinan kayu mengancam akan menaikkan harga antara 20-25 persen dari harga saat ini. Kenaikan tersebut, menyusul rencana naiknya harga tarif dasar listrik (TDL).
"Kalau listrik naik, berarti biaya produksi juga naik. Makanya, kami ikut menaikan harga," ujar pengrajin kaligrafi dari kayu asal Kabupaten Jombang, Jawa Timur Abdul Rozak, Ahad (7/9).
Saat ini, harga kaligrafi dari bahan kayu jati bervariasi. Dari mulai Rp 15 ribu sampai Rp 700 ribu. Jika listrik naik, maka harga tersebut ikut berubah. Naiknya antara 20-25 persen.
Rozak mengaku, dengan menaikan harga ini, dirinya optimis hasil kerajinannya tetap laku. Sebab, pelanggan selalu ada dan bertambah. Jadi, dengan kenaikan TDL ini tidak perlu kebakaran jenggot. Sebab, pelanggan juga akan mengerti bila harganya naik.
Justru, dengan kenaikan TDL ini akan berdampak positif terhadap pelaku industri kecil. Pasalnya, dengan kenaikan listri, biaya produksi akan meningkat. Dengan begitu, akan terjadi persaingan harga yang lebih kompetitif.
"Jadi, nantinya para pelaku akan terus berinovasi meningkatkan kualitas. Sehingga, kita bisa bersaing dengan pasar di Asia," jelasnya.