REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Target swasembada pangan diusulkan direvisi tahun depan. Perubahan target diperlukan karena anggaran sebelumnya dianggap terlalu kecil. Diantara postur anggaran yang termaktub dalam RAPBN 2015 , subsidi pupuk melonjak hampir dua kali lipat.
Menteri Pertanian (Mentan) Suswono mengatakan penyaluran subsidi pupuk banyak tak tepat sasaran. Petani bahkan mengeluhkan harga pupuk yang masih diatas Harga Eceran Tertinggi (HET).
Pada APBNP 2014, anggaran subsidi pupuk dialokasikan Rp 21,04 triliun. Anggaran ini terdiri atas subsidi pupuk sebesar Rp 18,04 triliun dan kurang bayar tahun 2012 (audited) Rp 3,0 triliun atau 45 persen dari total kurang bayar Rp 6,637 triliun. Namun pada APBN 2015 susbidi pupuk melonjak menjadi Rp 35,7 triliun.
Subsidi pupuk, menurut Suswono sebaiknya dialihkan untuk subsidi langsung petani. Misalnya untuk memperluas akses lahan. Mayoritas petani di Indonesia hanya 0,3 hektare (ha), dari jumlah ideal 2 ha. "Dengan mencetak sawah baru membangun bendungan, petani lebih senang dengan jaminan harga," kata Mentan.
Dalam nota keungangan RAPBN 2015, Kementan memperoleh pagu anggaran Rp 15,8 triliun. Anggaran ini direncanakan untuk meningktkan daya saing produk pertanian. Di samping anggaran tersebut, sektor pertanian juga disokong dana untuk irigasi, subsidi pupuk dan subsidi benih.