Jumat 15 Aug 2014 21:07 WIB

Kader Demokrat Minta Subsidi BBM Dikurangi

Rep: C92/ Red: Djibril Muhammad
Petugas mengisi bahan bakar minyak (BBM) subsidi ke kendaraan warga di sebuah SPBU di Jakarta.
Foto: Republika/Prayogi/ca
Petugas mengisi bahan bakar minyak (BBM) subsidi ke kendaraan warga di sebuah SPBU di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menyikapi masalah subsidi bahan bakar minyak (BBM) yang kini tengah menjadi perbincangan publik, mantan pelawak sekaligus anggota Komisi X DPR RI Nurul Qomar mengatakan subsidi bahan bakar minyak harus dikurangi.

"Subsidi semakin tahun seyogyanya makin berkurang supaya tidak membebani negara," kata Qomar ketika ditemui dalam Sidang Bersama Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) dan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPR RI), di DPR, Jakarta, Jumat (14/8).

Ia juga mengharapkan pemerintahan mendatang terus mengupayakan pengurangan subsidi BBM. Selain itu, ia menambahkan, agar terus menciptakan energi alternatif sebagai solusi permasalahan ini.

"Saya melihat ada langkah-langkah positif dari pemerintah dalam masalah subsidi BBM ini. Ke depan kita berharap dari pemerintahan yang baru ini nanti mengurangi cara berkorban (baca: membebani keuangan) negara dalam bersubsidi ini dan menciptakan energi yang digunakan masyarakat bukan dari fosil," ujar dia.

Selain masalah subsidi BBM, Qomar juga berharap pemerintah ke depan betul-betul menjadikan empat pilar kebangsaan sebagai pondasi kehidupan di Indonesia.

"Kami berharap betul-betul empat pilar kebangsaan bisa dijadikan pondasi, rujukan, dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila, bhineka tunggal ika, dan UUD 1945 serta NKRI," katanya menjelaskan.

Dalam Sidang Bersama ini Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga akan menyampaikan pidato kenegaraan dalam rangka Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-69.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement