Jumat 15 Aug 2014 09:12 WIB

IFFINA Momentum Kebangkitan Industri Mebel Indonesia

Rep: c88/ Red: Nidia Zuraya
Pekerja menyelesaikan pembuatan mebel rotan tahap akhir di salah satu pusat usaha penjualan mebel rotan di Jakarta, Senin (11/8).
Foto: Republika/Prayogi
Pekerja menyelesaikan pembuatan mebel rotan tahap akhir di salah satu pusat usaha penjualan mebel rotan di Jakarta, Senin (11/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) akan menggelar International Furniture and Craft Fair Indonesia (IFFINA) pada 14 Maret 2015 mendatang. Ketua umum Asmindo, Taufik Gani mengatakan bersamaan dengan pembukaan pameran IFFINA 2015, akan dicanangkan pula Roadmap Revitalisasi Industri Permebelan Indonesia.

"Selain pameran, Asmindo juga menargetkan revitalisasi industri furnitur pada 2019," kata Taufik kepada wartawan, Kamis (14/8).

Roadmap yang didesain, lanjut Taufik, tidak hanya mencakup furnitur untuk industri kerajinan. Asmindo juga berencana menggarap furnitur sebagai industri kreatif. "Misalnya modifikasi rotan dengan besi, atau dengan bahan lain," katanya.

Taufik menyatakan pihaknya optimistis industri kreatif furnitur akan berkembang. Hal ini mengingat semakin banyaknya sekolah-sekolah desain yang melahirkan desainer di berbagai bidang.

Diharapkan dalam lima tahun ke depan Indonesia sudah mampu menghasilkan lebih dari dua persen produksi mebel global. Jumlah ini setara 8-10 miliar dolar AS per tahunnya. Dalam sepuluh tahun ke depan, Indonesia ditargetkan mampu menyuplai lima persen dari pangsa pasar mebel dunia. Jumlah ini sangat mungkin dicapai mengingat melimpahnya bahan baku kayu di Indonesia.

Pameran IFFINA akan diselenggarakan di Eco Green Park Senayan pada 14-17 Maret 2015. Diharapkan pameran ini mampu menyedot 4.500 buyer yang datang dari seratus negara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement