REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tren kontribusi sektor pertanian dalam Produk Domesti Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku menurun dalam sepuluh tahun terakhir. Pada 2003, sektor pertanian menyumbang PDB sebesar 15,59 persen. Sedangkan pada 2013 kontribusi pertanian terhadap PDB menjadi 14,43 persen. Data tersebut diperoleh dari hasil Sensus Pertanian (ST) 2013.
Di sisi lain, dalam kurun waktu 2003-2013 impor produk pertanian Indonesia justru meningkat. Pada 2003, impor produk pertanian sebesar 3,34 miliar dolar AS. Pada 2013 impor pertanian mencapai 14,9 miliar dolar AS.
Menurut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suryamin, meski kontribusinya menurun namun jumlah penduduk yang bekerja di sektor pertanian masih tinggi yakni 38,07 juta orang. "Penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian menempati urutan kedua terbesar di Indonesia yakni sebesar 34,6 persen dari total tenaga kerja di Indonesia," kata Suryamin dalam acara Sosialisasi Hasil Sensus Pertanian 2013 di Jakarta, Selasa (12/8).
Suryamin melanjutkan, data sensus yang dikeluarkan oleh BPS menjadi salah satu pertimbangan yang dimanfaatkan oleh pemerintah sebagai dasar perbaikan infrastruktur pertanian. "BPS tidak dapat memberikan manfaat langsung kepada petani, namun dampak survey dirasakan melalui kebijakan yang dibuat oleh pemerintah," tegasnya.
Hasil ST 2013 menunjukkan bahwa usaha pertanian di Indonesia didominasi oleh usaha rumah tangga. Jumlah rumah tangga usaha pertanian pada 2013 tercatat sebanyak 26,14 juta rumah tangga. Menurun 16,32 persen dari hasil Sensus Pertanian 2003 yang tercatat sebanyak 31,23 juta rumah tangga.