REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- European Aviation Safety Agency (EASA) selaku otoritas penerbangan sipil Eropa menyatakan GMF AeroAsia berhasil melewati tahapan audit sebagai Airbus Remote Training Center (ARTC), pusat pelatihan Airbus.
Dalam rilis GMF yang diterima Selasa disebutkan, dengan persetujuan ini, GMF AeroAsia menjadi pusat pelatihan Airbus pertama di dunia di luar Airbus.
"EASA akan memberikan persetujuan secara resmi kepada Airbus untuk memasukan GMF sebagai ARTC," kata Harkandri M Dahler selaku Direktur Human Capital and Corporate Affairs di Jakarta, Selasa.
Kepercayaan Airbus ini menjadi bukti kapabilitas GMF dalam melaksanakan perawatan pesawat Airbus. Sedangkan bagi Airbus, kerjasama ini dapat mempercepat perkembangan pasar Airbus di Indonesia khususnya dan Asia Tenggara.
"Airbus ingin lebih dekat dengan maskapai-maskapai yang mengoperasikan pesawatnya. Indonesia dan negara-negara lain di Asia Tenggara menjadi perhatian karena perkembangan pasarnya menjanjikan dan pelatihan yang sesuai standar Airbus merupakan jawaban terhadap kebutuhan yang terus meningkat," katanya.
Dalam beberapa tahun terakhir, pertumbuhan pesawat Airbus, terutama A320 dan A330 cukup pesat, baik di Indonesia maupun di beberapa negara lain di Asia Tenggara. Garuda Indonesia misalnya, telah mengoperasikan 14 pesawat A330 yang terdiri atas delapan unit A330-200 dan enam unit A330-300.
Pertumbuhan armada Airbus meningkatkan peluang pasar perawatan yang ikut tumbuh seiring dengan perkembangan bisnis penerbangan. Peluang pasar ini dapat diserap jika perusahaan-perusahaan MRO memiliki kapabilitas dan kapasitas melakukan perawatan sesuai dengan requirement-nya.
"Semakin bagus kualitas perawatan, maka semakin besar peluang pasar yang didapatkan. Salah satu kunci menyerap potensi pasar itu adalah memiliki personel yang memenuhi standar dan kualifikasi," katanya.