Selasa 01 Jul 2014 15:09 WIB

Apa Saja Faktor Pendorong Inflasi Juni?

Rep: Friska Yolandha/ Red: Mansyur Faqih
Suryamin (kiri)
Foto: Aditya Pradana Putra/Republika
Suryamin (kiri)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan indeks harga konsumen (IHK) Juni mengalami inflasi 0,43 persen. Inflasi Juni 2014 merupakan yang terendah selama lima tahun terakhir.

Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks seluruh kelompok pengeluaran. Yaitu kelompok bahan makanan 0,99 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,32 persen; dan kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,38 persen.

Inflasi juga terjadi pada kelompok sandang 0,3 persen; kelompok kesehatan 0,36 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga 0,08 persen; dan kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,19 persen.

Kepala BPS Suryamin mengatakan, inflasi tahunan per Juni sebesar 6,7 persen. "Inflasi tahun kalender tercatat sebesar 1,99 persen," kata Suryamin, Selasa (1/7).

BPS mencatat beberapa faktor pendorong inflasi, yaitu:

1. daging ayam ras dengan andil inflasi ayam sebesar 0,06 persen dengan perubahan harga 5,15 persen. Terjadi peningkatan permintaan ayam ras, terutama jelang Ramadhan. 

2. Bawang merah dengan andil inflasi 0,05 persen. Perubahan harga terhadap Mei sebesar 11,69 persen. Hal ini disebabkan oleh penurunan volume panen.

3. Telur ayam dengan andil sebesar 0,04 persen. Perubahan harga terhadap Mei sebesar 6,01 persen. Terjadi peningkatan permintaan telur ayam ras jelang Ramadhan.

4. Tarif dasar listrik (TDL) memberi andil sebesar 0,03 persen. Perubahan harga terhadap Mei 1,02 persen. Adanya peraturan Kementerian ESDM tentang TDL nonsubsidi membuat tarif listrik mengerek inflasi

5. Harga tiket angkutan udara memberi andil terhadap inflasi sebesar 0,03 persen. Perubahan harga terhadap Mei sebesar 3,14 persen. Memasuki liburan sekolah, permintaan jasa angkutan udara meningkat.

6. Tomat sayur memberi andil terhadap inflasi sebesar 0,02 persen. Perubahan harga terhadap Mei sebesar 9,6 persen. Terjadi kenaikan karena turunnya volume di sentra produksi.

7. Bawang putih memberi andil 0,02 persen dengan perbuahan harga 14,58 persen. Kenaikan disebabkan oleh meingkatnya konsumsi memasuki Ramadhan.

8. Harga kontrakan memberi andil 0,02 persen terhadap inflasi. Perubahan harga terhadap Mei sebesar 0,38 persen.

Sementara, beberapa faktor penghambat inflasi adalah:

1. Cabai rawit dengan andil minus 0,03 persen. Perubahan harga atau penurunan sebesar 12,22 persen. Hal ini disebabkan oleh besarnya pasokan cabai rawit di pasaran.

2. Cabai merah dengan andil minus 0,02 persen dengan perubahan harga 5,26 persen. Harga cabai merah mengalami penurunan disebabkan oleh besarnya pasokan karena petani baru saja melakukan panen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement