Senin 30 Jun 2014 01:44 WIB

Ekonomi Indonesia Masih Perlu Dibenahi

Rep: Nora Azizah/ Red: Mansyur Faqih
Jajaran gedung bertingkat dikawasan Jakarta, Senin (9/6). Sumber daya manusia (SDM) Indonesia dianggap masih perlu dibenahi.
Foto: Adhi Wicaksono/Republika
Jajaran gedung bertingkat dikawasan Jakarta, Senin (9/6). Sumber daya manusia (SDM) Indonesia dianggap masih perlu dibenahi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sumber daya manusia (SDM) Indonesia dianggap masih perlu dibenahi. "Kita masih tertinggal dibandingkan negara besar Asean dan lainnya," kata ekonom Institute for Development of Economic and Finance (Indef) Eko Listyanto, Ahad (29/6). 

Indikatornya antara lain, infrastruktur pendidikan yang rendah dan jumlah penduduk Indonesia yang banyak. Kedua hal tersebut secara umum membuat Indonesia belum maksimal dalam pembangunan SDM. 

Eko mengatakan, jumlah penduduk yang besar memang menjadi masalah yang kompleks untuk diselesaikan. Sehingga Indonesia tidak fokus dalam menciptakan tenaga kerja terdidik. 

Saat ini kurang dari 40 persen tenaga kerja Indonesia berada di sektor formal atau yang terdidik. Lebih dari 60 persen tenaga kerja masih bekerja pada sektor informal. Untuk bersaing dengan negara Asean dalam MEA nanti justru diperlukan tenaga kerja dengan kemampuan berstandar internasional. 

Secara anggaran untuk membangun SDM di dalam negeri, Indonesia sudah memiliki dana yang cukup. Anggaran dana pendidikan saat ini mencapai 20 persen dari anggaran negara dan sebesar 0,08 persennya merupakan dana untuk riset. 

Namun dana itu belum dimanfaatkan secara optimal. Padahal, jika dikelola secara optimal, bisa digunakan untuk penguatan kemampuan. Misalnya, untuk sekolah setingkat SMK yang bisa menghasilkan lulusan terampil. 

Dalam tingkat Asean, lanjutnya, Indonesia masih sulit menyaingi Malaysia dan Thailand. Dengan Singapura, Indonesia sudah kalah dari segi SDM berkualitas dengan upah yang menjamin. 

Saat ini, banyak tenaga kerja dari Indonesia, Malaysia, dan Thailand yang bekerja ke Singapura. Sebab disana dari sisi upah sudah sangat menjanjikan. Kondisi di Indonesia, Malaysia, dan Thailand sulit dalam mencari tenaga kerja lokal. Hal ini yang harus diatasi Indonesia agar tenaga kerja lokal bisa bekerja di dalam negeri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement