REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Gubernur Sumsel, Alex Noerdin setuju pengelolaan aset milik Pemerintah Provinsi Sumsel yang ada di Jakarta dan Cisarua, Jabar dikelola badan usaha milik daerah (BUMD) setempat.
Adalah Perusahaan Daerah (PD) Swarna Dwipa yang akan mengelola aset milik Pemprov Sumsel yakni Graha Sumsel di kawasan Pecenongan, Jakarta dan Vila Syailendra di Cisarua, Jabar. Direktur Utama (Dirut) Swarna Dwipa, Augie Bunyamin membenarkan adanya persetujuan Gubernur Sumsel untuk mengelola dua aset properti yang selama ini dikelola Badan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Pemprov Sumsel.
“Pemprov Sumsel telah melakukan survei terhadap kedua aset tersebut dan telah dilaporkan kepada Gubernur Sumsel. “Dalam rapat tersebut Gubernur Alex Noerdin setuju pengelolaan Graha Sumsel dan Vila Syailendra dilakukan PD Swarna Dwipa,” kata Augie Bunyamin, Jumat (27/6).
Menurut Augie, Gubernur Sumsel menginstruksikan aset tersebut dikelola dengan benar oleh sumber daya profesional. “Selama ini aset tersebut dikelola oleh pegawai negeri sipil dari Pemprov Sumsel. Pengelolaan ke depan kita tetap akan melibatkan PNS tentunya berkompeten dan memenuhi syarat mengelola sebuah graha atau vila. Mereka akan tetap menjadi prioritas untuk dilibatkan,” katanya.
Dalam rapat tersebut, Gubernur Sumsel mengingatkan, siapa pun yang menggunakan fasilitas Graha Sumsel dan Vila Syailendra, apakah dia sekretaris daerah, PNS juga anggota DPR yang menggunakan untuk kegiatan dinas tetap harus membayar walau dengan tarif khusus.
Dirut Swarna Dwipa Augie Bunyamin menjelaskan, keberadaan aset Graha Sumsel di Jakarta Jakarta dan Vila Syailendra di Cisarua dengan pengelolaan yang profesional aset tersebut dapat dioptimalkan dan memiliki daya guna serta memiliki hasil guna sebagai aset Pemprov Sumatera Selatan.
“Tentunya tidak membebani APBD Sumsel seperti Hotel Swarna Dwipa yang sekarang sudah bisa berkontribusi menyumbang pendapatan asli daerah Sumsel,” kata Augie yang juga menjabat Direktur Keuangan PT Sriwijaya Optimis Mandiri perusahaan pengelola klub Sriwijaya FC.
Untuk pengelolaan aset tersebut PD Swarna Dwipa menurut Augie Bunyamin telah menyusun rencana anggaran termasuk untuk perbaikan fisik yang membutuhkan anggaran sebesar Rp5 miliar.
PD Swarna Dwipa sebagai BUMD yang bergerak di sektor jasa telah mengelola Hotel Swarna Dwipa, asrama haji dan Wisma Swarna Dwipa. Kini juga tengah menyelesaikan pembangunan hotel syariah klasifikasi bintang tiga di kawasan terpadu embarkasi haji Palembang.