Kamis 26 Jun 2014 11:58 WIB

Pengusaha Tiket Khawatirkan Tigerair tidak Beri 'Refund'

Tigerair Mandala
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Tigerair Mandala

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pengusaha tiket penerbangan yang tergabung dalam Asosiasi Perusahaan Penjualan Tiket Penerbangan Indonesia mengkhawatirkan pihak Tigerair Mandala tidak akan memberi refund karena sejumlah maskapai penerbangan di Indonesia yang sudah melakukan penutupan juga melakukan hal itu.

"Pembeli tiket yang terlanjur beli tiket diperkirakan tidak akan mendapat refund (uang pengganti tiket)," kata Ketua Bidang Ticketing Asosiasi Perusahaan Penjualan Tiket Penerbangan Indonesia, Pauline Suharno, Kamis (26/6).

Menurut dia, faktor kesulitan modal dan tidak adanya investor baru yang mau bergabung mengakibatkan manajemen Tigerair Mandala telah menyatakan untuk berhenti beroperasi mulai tanggal 1 Juli 2014. "Keputusan ini dibuat karena kondisi pasar turun. Selain itu disebabkan kian membengkaknya biaya operasional akibat nilai tukar rupiah yang terdepresiasi cukup signifikan," ujar Pauline.

Kalau mengamati kejadian yang sebelumnya, jelas dia, tidak ada uang pengganti tiket pesawat. Contoh ketika maskapai penerbangan Batavia Air dan Adam Air berhenti beroperasi pada beberapa waktu lalu. "Pada kejadian maskapai Batavia Air, saat itu para agen telah bolak-balik ke pengadilan untuk mengurus deposit yang berupa tiket pesawat yang sudah dibeli," katanya.

Apalagi, tambah dia, sesuai keputusan pengadilan disebutkan bahwa tiket penerbangan yang sudah dibeli adalah aset maskapai tersebut. Sebagai contoh, pascapemberhentian operasinya, pihak Batavia Air membayar kewajiban pembayaran seperti biaya pegawai, pajak dan utang-utang vendor seperti Pertamina, bank dan para agen tiket. "Tapi biasanya uang perusahaan sudah habis dan tidak cukup membayar pegawai mereka," katanya.

Sebelumnya, para agen tiket sudah mengantisipasi jika suatu saat Tigerair Mandala tak lagi terbang. Hal itu dilakukan sejak Mandala mengurangi banyak rute penerbangan pada tiga bulan lalu. "Kami langsung memberi warning ke agen agar mereka hati-hati. Jangan sampai kecolongan lagi seperti kejadian Adam Air dan Batavia Air," katanya.

Ia melanjutkan bentuk antisipasi dari para agen perjalanan yakni sejak April lalu tak lagi menjual tiket Mandala untuk waktu yang lama dan tak memiliki deposit banyak. Ia berharap para agen tidak mengalami kerugian sebanyak kasus kedua maskapai yang tutup tiba-tiba. "Ketika penutupan Adam Air, kami rugi Rp40 miliar. Bahkan, nilai kerugian hampir sama saat Batavia Air tutup," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement