Kamis 05 Jun 2014 21:20 WIB

DPR: Kita Harus Anggap Ekonomi Indonesia Kritis

Rep: Meiliani Fauziah/ Red: Hazliansyah
Pembangunan ekonomi Indonesia
Foto: ANTARA
Pembangunan ekonomi Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Badan Anggaran Ahmadi Noor Supit mengingatkan pemerintah untuk tidak lengah menanggapi kondisi perekonomian saat ini. Meskipun dikatakan ancaman defisit belum melebihi 3 persen. 

"Kita harus menganggap keadaan ekonomi Indonesia itu kritis," katanya dalam rapat di DPR RI, Kamis (5/6).

Sikap ini diperlukan agar kabinet yang baru, siapapun presiden terpilih nanti, bisa mengambil kebijakan strategis secepat mungkin. Selanjutnya Banggar juga akan berdiskusi dengan pemerintah yang masih memimpin untuk membuat kondisi ekonomi lebih baik. Pemerintah harus punya langkah konkret menghadapi kondisi ini. 

Saat ini langkah yang dilakukan pemerintah untuk menghadapi defisit neraca berjalan salah satunya dengan memotong belanja Kementerian dan lembaga (K/L) sebesar Rp 100 Triliun dan menambah hutang kira-kira Rp 80 Triliun. 

Upaya ini dilakukan agar defisit bisa naik hingga 2,5 persen. 

"Paling tidak harus ada gambaran jelas kita bisa menerapkan langkah konkrit apa untuk mengurangi beban itu," kata Ahmadi. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement