Sabtu 31 May 2014 08:03 WIB

Indeks Dow Menguat, Nasdaq Melorot

Red: M Akbar
Menjelang penutupan pada Selasa (5/3) IHSG industri Dow Jones didorong oleh penjualan all-time intraday sebesar 14.198,10 pada selasa melewati rekor pada 2007. Hal tersebut merupakan tonggak sejarah Dow, yang telah berjalan selama lebih dari seabad.
Foto: REUTERS
Menjelang penutupan pada Selasa (5/3) IHSG industri Dow Jones didorong oleh penjualan all-time intraday sebesar 14.198,10 pada selasa melewati rekor pada 2007. Hal tersebut merupakan tonggak sejarah Dow, yang telah berjalan selama lebih dari seabad.

REPUBLIKA.CO.ID, New York (ANTARA News) - Indeks Dow dan S&P 500 ditutup di rekor tertinggi terbarunya pada Jumat (30/5) waktu setempat atau Sabtu (31/5) pagi WIB. Penguatan ini terjadi menyusul kegiatan merger dan akuisisi baru, namun indeks komposit Nasdaq sedikit menyusut.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 18,43 poin (0,11 persen) menjadi berakhir pada 16.717,17, sedikit di atas rekor sebelumnya kurang dari dua poin, demikian dilaporkan AFP.

Indeks S&P 500 menguat 3,54 poin (0,18 persen) menjadi ditutup pada 1.923,57, mencatat rekor untuk hari kedua berturut-turut. Namun indeks komposit teknologi Nasdaq turun 5,33 poin (0,13 persen) menjadi ditutup pada 4.242,62.

Saham-saham naik setelah Valeant Pharmaceuticals menaikkan tawaran bagi pembuat Botox, Allergan, untuk kedua kalinya dalam minggu ini. Saham Valeant naik 1,5 persen, sedangkan Allergan melompat 5,7 persen.

Anggota Dow, Microsoft, mengumumkan kemitraan baru dengan Salesforce.com untuk menggunakan peralatan Microsoft pada aplikasi Salesforce dan platform. Saham Microsoft naik 1,5 persen, sementara Salesforce turun 3,3 persen.

Peritel material perbaikan rumah Lowe maju 0,2 persen setelah meningkatkan dividen kuartalannya sebesar 28 persen menjadi 23 sen per saham.

Jaringan pakaian kasual Express merosot 7,5 persen setelah melaporkan penurunan 11 persen pada penjualan kuartal pertamanya dan memproyeksikan laba tahunan 74-90 sen per saham. Para analis telah memperkirakan keuntungan 1,14 dolar AS per saham.

Splunk, yang bekerja di analisis "big data", jatuh 16,4 persen meskipun meningkatkan perkiraannya. Perusahaan sekarang mengharapkan penjualan tahunan sebesar 402-410 juta dolar AS, naik dari proyeksi sebelumnya sebesar 400 juta dolar AS.

Deutsche Bank mengatakan investor kecewa Splunk tidak menunjukkan pertumbuhan lebih kuat dalam tagihan-tagihan dan beberapa metrik yang dipantau luas lainnya selama kuartal pertama.

Nilai pengecer Big Lots melonjak 13,1 persen karena labanya 50 sen per saham mengalahkan perkiraan para analis sebesar enam sen.

Harga obligasi bervariasi. Imbal hasil pada obligasi pemerintah AS berjangka waktu 10-tahun tetap stabil di 2,46 persen, tingkat yang sama seperti Kamis, sementara pada obligasi 30-tahun merosot ke 3,31 persen dari 3,33 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak terbalik.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement