REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Saham-saham Amerika Serikat berakhir lebih tinggi pada perdagangan Senin (2/3) atau Selasa (3/3) pagi WIB. Sementara itu indeks Dow Jones Industrial Average melonjak hampir 1.300 poin, ketika Wall Street berusaha untuk pulih dari penurunan tajam pekan lalu.
Indeks Dow Jones Industrial Average melonjak 1.293,96 poin atau 5,09 persen, menjadi berakhir di 26.703,32 poin. Indeks 30-saham unggulan ini mencatat kenaikan satu hari terbaik dalam sejarah dan persentase kenaikan terbaik sejak 23 Maret 2009, menurut data FactSet.
Indeks S&P 500 terangkat 136,01 poin atau 4,6 persen, menjadi ditutup di 3.090,23 poin. Sebelumnya, indeks S&P 500 jatuh untuk hari ketujuh berturut-turut dan mengalami penurunan mingguan terbesar sejak krisis keuangan global 2008.
Sementara itu, Indeks Komposit Nasdaq meningkat 384,8 poin atau 4,49 persen, menjadi berakhir di 8.952,17 poin. Indeks Dow dan Nasdaq juga mencatat penurunan persentase mingguan terdalam mereka sejak Oktober 2008 pada pekan lalu.
Saham Apple melonjak 9,3 persen, memimpin kenaikan di Dow.
Semua dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di wilayah positif, dengan sektor utilitas dan teknologi masing-masing melonjak 5,86 persen dan 5,7 persen, melampaui sektor lainnya.
Pergerakan pasar mengikuti kekalahan besar pada minggu sebelumnya. Ekuitas AS membukukan kerugian besar untuk pekan yang berakhir 28 Februari, karena investor meninggalkan pasar saham dan berbondong-bondong ke aset safe-haven di tengah sentimen yang menolak risiko.
Selama minggu lalu, saham unggulan Dow anjlok hampir 3.600 poin, atau lebih dari 12 persen. S&P 500 yang lebih luas dan Nasdaq keduanya turun lebih dari 10 persen.
Di sisi data, indeks manajer pembelian manufaktur AS tercatat mencapai 50,1 persen pada Februari, turun 0,8 poin persentase dari angka Januari di 50,9 persen, lembaga riset swasta Institute for Supply Management (ISM) melaporkan Senin (2/3/2020). Angka di atas 50 persen menunjukkan ekspansi sektor ini.