REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Tingkat literasi keuangan masyarakat Jawa Tengah --secara umum-- masih sangat rendah.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 4 Jawa Tengah dan DIY terus memperkuat edukasi melalui berbagai elemen masyarakat.
Salah satunya melalui tim penggerak PKK Provinsi Jawa Tengah, dengan sasaran para ibu rumah tangga.
"Hal ini bagian implementasi kebijakan OJK di bidang edukasi dan perlindungan konsumen," tegas Kepala OJK Regional 4 Jateng/ DIY , Y Santoso Wibowo, Kamis (8/5).
Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 4 menyebut tingkat melek perbankan masyarakat Jawa Tengah hanya sekitar 19,25 persen.
Berikutnya --secara berurutan-- tingkat literasi di sektor asuransi hanya sebesar 11,50 persen; sektor pembiayaan 9 persen; Dana Pensiun 4 persen dan sektor Pasar Modal hanya 2,75 persen.
Menurut Wibowo, kerjasama dengan PKK perlu sebagai salah satu bentuk aliansi strategis dengan pihak yang memiliki perhatian terhadap isu edukasi dan perlindungan konsumen.
Ia mengaku telah melakukan pertemuan dengan Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Tengah, Siti Atikoh Suprianti yang didampingi Sudarli Heru Sudjatmoko.
OJK menyadari, partisipasi aktif dan dukungan dari mitra strategis di daerah sangat dibutuhkan untuk memperluas akses kepada masyarakat dalam rangka menunjang keberhasilan program edukasi literasi keuangan.
Khususnya dalam meningkatkan pengetahuan dan akses masyarakat terhadap lembaga keuangan dan produk-produk yang ditawarkannya.
Sebagai sebuah gerakan pembangunan yang tumbuh dari bawah dikelola oleh, dari dan untuk masyarakat menuju terwujudnya keluarga yang sejahtera, OJK menilai PKK merupakan mitra strategis dalam melakukan peningkatan pemahaman masyarakat terhadap pengelolaan keuangan dan produk-produk lembaga jasa keuangan.
OJK menawarkan beberapa alternatif kerja sama antara lain berupa program sosialisasi pengelolaan keuangan dan pemberdayaan ekonomi keluarga serta kerja sama dalam mempersiapkan sumber daya manusia pelaksana edukasi.
Harapannya, ibu rumah tangga dapat menyebarkan informasi kepada keluarga (sebagai lingkungan terdekat) dan warga sekitarnya.
Sehingga program edukasi ini dapat terlaksana secara berkesinambungan dan saling bersinergi dengan agenda kegiatan yang telah direncanakan oleh Tim Penggerak PKK di masing-masing daerah.
Terkait edukasi ini, Kantor OJK Regional 4 telah melaksanakan sejumlah kegiatan lainnya.
Di antara kegiatan tersebut adalah pelaksanaan KKN tematik yang bekerja sama dengan Universitas Diponegoro dan Universitas Wahid Hasyim Semarang.
Kerja sama dengan lembaga jasa keuangan dalam pengoperasian mobil SiMOLEK (Mobil Literasi Keuangan).
"Selain itu kegiatan-kegiatan edukasi juga dilakukan melalui kegiatan sosialisasi dengan pengusaha muda, talk show melalui media elektronik, seminar/workshop dan ikut serta dalam kegiatan expo," Tambahnya.
Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Tengah, Siti Atikoh Suprianti menyambut baik kerja sama ini.
Sehingga pemahaman masyarakat Jawa Tengah mengenai keuntungan dan resiko produk jasa keuangan semakin meningkat.
Sehingga para ibu rumah tangga kian paham dan melek terhadap pengelolaan uang dan akses perbankan, jasa keuangan berikut produknya.
"Kalau rumah tangga melek hal ini, penipuan yang berkedok investasi pun dapat dihindari," tambahnya.