REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Uni Eropa (UE) mendorong pembangunan di Indonesia. Hal tersebut terlihat dari Laporan Tahunan Kerja Sama Pembangunan UE-Indonesia atau Blue Book 2014. Laporan menunjukan bahwa UE dan negara-negara anggota menyediakan lebih dari 271 juta euro untuk dana pembangunan di Indonesia.
Wakil Kepala Delegasi UE untuk Indonesia, Brunei Darussalam dan ASEAN Colin Crooks mengatakan, UE dan ke-28 negara anggota memiliki tradisi mendorong pembangunan. "Bersama-sama kami menjadi donor terbesar di dunia," ujar Crooks dalam Peluncuran Blue Book 2014, Senin (5/5).
Dukungan UE pada 2013 berjumlah lebih dari 271 juta euro. Bantuan tersebut dicairkan untuk sektor pendidikan sebesar 53 juta euro, kerja sama ekonomi, perdagangan dan investasi sebesar 18 juta euro, lingkungan hidup dan perubahan iklim sebesar 83 juta euro, tata kelola pemerintahan yang baik sebesar 15 juta euro, kesehatan, air dan sanitasi sebesar 93 juta euro, kesiapsiagaan bencana dan pencegahan konflik sebesar 2 juta euro dan bantuan lainnya sebesar 7 juta euro.
Crooks mengatakan, Indonesia meraih kesuksesan dalam mengurangi kemiskinan pada beberapa tahun terakhir. "Kesuksesan tersebut didukung oleh pembangunan ekonomi yang kuat dan proses demokrasi yang membaik," ujarnya.
Menurut dia, Indonesia kini telah menjadi negara donor dan mitra kuat bagi UE. Ia berharap kemitraan dapat dimajukan agar dapat berkontribusi menemukan solusi atas tantangan global.