Sabtu 03 May 2014 06:41 WIB

Wall Street Jatuh Karena Dibayangi Ketegangan Ukraina

Wall Street
Foto: AP/ Louis Lanzano
Wall Street

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Saham-saham di Wall Street ditutup lebih rendah pada Jumat (2/5) waktu setempat atau Sabtu (3/5) pagi WIB. Karena memburuknya ketegangan atas Ukraina dibayangi laporan tenaga kerja AS yang menunjukkan pertumbuhan pekerjaan cukup kuat.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 45,98 poin (0,28 persen) menjadi berakhir pada 16.512,89. Indeks berbasis luas S&P 500 turun 2,54 poin (0,13 persen) menjadi ditutup pada 1.881,14, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq turun 3,55 poin (0,09 persen) menjadi 4.123,90.

Saham-saham naik setelah Departemen Tenaga Kerja mengatakan ekonomi AS menambahkan 288 ribu pekerjaan pada April, jauh di atas 210 ribu pekerjaan yang diproyeksikan oleh para analis.

Tetapi berita utama di Ukraina mengguncang para investor. Rusia memperingatkan Ukraina "konsekuensi bencana" kecuali menghentikan operasi militer terhadap separatis pro-Rusia.

Krisis menyebar ke selatan kota Odessa, di mana 38 orang tewas dalam serangan pembakaran terhadap sebuah bangunan serikat pekerja setelah bentrokan kekerasan antara militan pro-Rusia dan pro-Ukraina. Presiden AS Barack Obama, berbicara di Gedung Putih setelah pertemuan dengan Kanselir Jerman Angela Merkel mengancam sanksi berat jika Rusia tidak mengubah arah.

"Krisis Ukraina ini terus meningkat dan tidak tampak itu akan berakhir dalam waktu dekat," kata Brent Schutte, ahli strategi pasar di BMO Global Asset Management. "Orang-orang khawatir ini bisa berubah menjadi sesuatu yang sedikit lebih besar."

Anggota Dow, Pfizer, kehilangan 1,3 persen setelah AstraZeneca menolak tawaran terbaru untuk mengakuisisi raksasa farmasi Inggris itu. AstraZeneca mengatakan tawaran itu, dinaikkan menjadi 106 miliar dolar AS dari 99 miliar dolar AS sebelumnya, masih secara substansial di bawah nilai perusahaan.

Raksasa farmasi lain di Dow, Merck, menghentikan percobaan klinis pengobatan kanker vintafolide ovarium karena hasil yang buruk. Merck merosot 2,4 persen. Endocyte, sebuah perusahaan farmasi yang telah bermitra dengan Merck dalam penelitian tersebut, anjlok 61,2 persen.

Chevron, komponen Dow lainnya, melaporkan penurunan laba sebesar 27 persen karena produksi minyak yang lebih rendah. Hasil itu diterjemahkan kedalam 2,36 per saham, 15 sen di bawah perkiraan Wall Street. Saham Chevron merosot 0,2 persen.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement