Sabtu 16 Nov 2024 19:00 WIB

Airlangga: Perjanjian CEPA Indonesia-Kanada Telah Selesai Secara Substansi

Masih ada beberapa chapter yang perlu dilakukan finalisasi kesepakatan.

Rep: Eva Rianti/ Red: Ahmad Fikri Noor
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto mengatakan bahwa perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Kanada (Indonesia–Canada Comprehensive Economic Partnership/ICA-CEPA) telah rampung secara substansi. Hal itu disampaikan Airlangga ketika mendampingi Presiden RI Prabowo Subianto bertemu Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau dalam serangkaian acara KTT-APEC di Lima, Peru.

“Perundingan ICA CEPA secara substansi telah selesai (substantially concluded),” kata Airlangga dalam keterangan resmi, Sabtu (16/11/2024).

Baca Juga

Airlangga menjelaskan, sesuai dengan rencana, penandatanganan join ministerial statement yang menandakan berakhirnya negosiasi ICA CEPA dijadwalkan akan berlangsung pada 2 Desember 2024 mendatang saat kunjungan Menteri Perdagangan Kanada Mary Ng ke Jakarta. Namun, menurutnya, masih ada beberapa chapter yang masih perlu finalisasi kesepakatan bersama kedua negara.

Lebih lanjut, pada kesempatan pertemuan bilateral tersebut, Airlangga menerangkan bahwa Indonesia mendorong peningkatan kemitraan dengan Kanada, utamanya pada empat sektor.

Pertama, mineral kritis (critical minerals) untuk mengoptimalkan investasi di industri hilir nikel untuk kendaraan listrik di Indonesia. Kemitraan ini akan meningkatkan penciptaan nilai dan lapangan kerja serta berkontribusi dalam mencapai tujuan zero emission.

Kedua, ketahanan dan swasembada pangan untuk memastikan makanan yang bergizi, serta mengurangi stunting di Indonesia. Prabowo menawarkan Kanada untuk berkerjasama di sektor pertanian dan akuakultur melalui integrasi teknologi dan inovasi pertanian.

Ketiga, pada sektor ketahanan energi Indonesia menawarkan kerjasama di bidang penelitian dan pengembangan untuk meningkatkan kapasitas inovasi demi masa depan energi yang lebih bersih dan Tangguh. Itu untuk mendukung komitmen Indonesia mencapai zero emission pada 2060, dengan nilai investasi sebesar 1 triliun dolar AS.

Keempat, pertahanan yang mana di tengah meningkatnya ketegangan regional, Indonesia berharap kerjasama pertahanan dan keamanan dengan Kanada dapat ditingkatkan untuk penanggulangan terorisme, dukungan logistik, dan pengembangan industri pertahanan kedua negara.

Diketahui, pertemuan Prabowo dengan Trudeau membahas berbagai potensi peningkatan kerjasama RI–Kanada. Prabowo menyampaikan apresiasi atas kemajuan signifikan perundingan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Kanada ICA CEPA, yang menandai CEPA pertama Indonesia di Amerika Utara. Perjanjian tersebut diharapkan akan membuka peluang untuk meningkatan perdagangan di sektor pertanian, manufaktur, dan serta memperkuat rantai pasok. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement