Kamis 24 Apr 2014 15:09 WIB

Komitmen Investasi Asing di Batam Capai 111,650 Juta Dolar AS

INVESTASI(illustrasi)
INVESTASI(illustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Badan Pengusahaan Batam mencatat pada Maret 2014 terdapat 13 perusahaan asing dan gabungan dengan Indonesia menyampaikan komitmen investasi sebesar 111,650 juta dolar AS dalam berbagai bidang industri. "Jika dibanding pada Februari 2014, jumlah calon investor dan nilai komitmen investasinya meningkat signifikan," kata Kasubdit Humas dan Publikasi BP Batam Ilham Eka Hartawan di Batam, Kamis (24/4).

Ilham mengatakan pada Februari 2014 ada sembilan perusahaan yang memberikan komitmen investasi dengan nilai mencapai 20,28 juta dolar AS. "Meski baru sekedar komitmen, tentu ini hal positif dan menunjukkan Batam sangat kondusif untuk membangun usaha," kata Ilham.

Untuk Maret 2014, kata dia, perusahaan yang menyampaikan komitmen investasi bergerak dalam bidang perbaikan dan pembuatan kapal, industri peralatan pengontrol pendistribusian listrik, industri kemasan kotak dari karton dan plastik.

Sementara pada Februari, perusaan yang menyampaikan komitmen investasi bergerak dalam bidang jasa penunjang gas dan minyak bumi, industri pengelola pemelihara minyak dan gas bumi, perusahaan konstruksi serta konsultasi manajemen. "Mereka akan butuh proses untuk realisasi investasi, namun kami berharap secepatnya agar bisa memberikan lapangan kerja baru di Batam," kata Ilham.

Badan Pengusahaan (BP) Batam menargetkan komitmen investasi asing yang masuk Kawasan Perdagangan dan Pelabuhan Bebas Batam pada 2014 mencapai 500 juta dolar AS. "Harapan kami target tersebut bisa tercapai dan dari nilai itu bisa direalisasikan," kata Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Humas BP Batam, Dwi Djoko Wiwoho.

Ia mengatakan, target tersebut realistis mengingat sejumlah negara Amerika dan Eropa mulai pulih dari krisis global. Sementara negara-negara kawasan Asia diharapkan akan menjadi penyumpang investasi terbesar untuk Batam pada 2014. "Jepang salah satu target utama promosi investasi kami pada 2014, setelah negara tersebut pulih dari bencana tsunami," kata Djoko.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement