REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank UOB Indonesia menerbitkan obligasi subordinasi senilai Rp 1 triliun. Obligasi akan dipakai perseroan untuk pengembangan usaha perseroan, terutama dalam penyedian kredit.
Ini merupakan obligasi pertama di Indonesia yang memenuhi kerangka Basel III. Di bawah peraturan baru, instrumen modal pelengkap (Tier 2) yang dikeluarkan bank memiliki beberapa fitur baru. Yaitu pengkonversian modal pelengkap ke saham biasa atau write down.
"Penerbitan obligasi ini merupakan langkah penting dalam rencana pengelolaan modal yang proaktif untuk meningkatkan modal UOB Indonesia di bawah rezim Basel III," ujar Presiden Direktur UOB Indonesia Armand B Arief dalam siaran pers, Rabu (23/4).
Obligasi ini akan diterbitkan dengan tenor tujuh tahun. Lembaga pemeringkat Fitch Ratings sebelumnya telah memberikan AA untuk obligasi UOB Indonesia.
UOB Indonesia menunjuk lima penjamin pelaksana emisi. Yaitu PT Mandiri Sekuritas, PT Indo Premier Securities, PT Danareksa Sekuritas, PT Trimegah Securities Tbk, dan PT UOB Kay Hian Securities.
Pelaksanaan book building akan dilakukan pada 17 April sampai 7 Mei 2014. Sementara, penawaran umum dilakukan pada 21 Mei 2014. Pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan dilaksanakan pada 30 Mei 2014.