REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rapoo, produsen perangkat nirkabel asal Cina berencana untuk meningkatkan investasi di Indonesia. Ini mengingat, besarnya potensi pasar nasional dan pesatnya perkembangan teknologi di Tanah Air.
"Ini pertama kali saya menginjakkan kaki di Indonesia. Saya melihat, pasar Indonesia sangat potensial dan berkembang pesar. Ini mengingatkan saya akan Cina 10 tahun yang lalu," kata Presiden Shenzhen Rapoo Technology, Michael Zeng di Jakarta.
Saat ini, katanya, Indonesia termasuk negara dengan potensi terbesar di Asia Pasifik. Bahkan, Indonesia menjadi negara penyumbang penjualan kedua terbesar bagi Rapoo di kawasan Asia Pasifik.
"Di Asia Tenggara, penjualan Indonesia merupakan yang terbesar. Di global, Indonesia menyumbangkan penjualan sebanyak 12 persen dari 62 negara yang telah kita masuki. Ini menakjubkan, karena kita baru satu tahun di sini," ujar GM Asia Pasific Rapoo Technology, Oliver Shi.
Oliver memaparkan, perusahaan menyiapkan investasi jangka panjang di Indonesia. Langkah pertama, dilakukan dengan membanjiri pasar dengan produk-produk Rapoo.
"Untuk investasi, kita akan berdasarkan fokus dan sales. Tapi kami ingin menjalankan investasi jangka panjang di sini," tambah dia.
Country Manager Rapoo Technology Indonesia, Harry Kartono menyatakan, belum bisa bicara mengenai target di Indonesia. Ini mengingat perusahaan itu baru masuk satu tahun belakangan.
"Saat ini kita belum bisa bicara banyak. Setelah tiga tahun, baru kita bisa memberikan keterangan lebih jelas. Apalagi pasar aksesoris sulit untuk diperkirakan, karena sangat fluktuatif," papar dia.
Produsen perangkat nirkabel asal Cina, Rapoo meluncur 14 produk baru ke pasar Indonesia. Mulai dari tetikus, papan ketik, hingga pengeras suara.
Produk baru yang diluncurkan Rapoo yaitu, tetikus seri M10, papan ketik seri KX, wireless combo (8000 dan 8200P), headset (S500, S900, H600), bluetooth speaker (A300, A500, A600, A800) dan aksesoris tablet/smartphone (D5, Air Cover, Mini Cover).
Ikuti Whatsapp Channel Republika
