REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) mengalokasikan dana sebesar 200 juta dolar AS untuk investasi akuisisi pabrik semen di Myanmar. Perseroan sedang menjajaki dua perusahaan swasta di Myanmar sebagai upaya ekspansi.
"Ada dua perusahaan, tapi baru satu yang kami jajaki," ujar Direktur Utama Semen Indonesia, Dwi Soetjipto usai rapat umum pemegang saham (RUPS) di Jakarta, Selasa (25/3).
Perusahaan yang dibidik perseroan adalah perusahaan kecil yang sudah berproduksi. Kapasitasnya masih kecil, kata Dwi, sekitar 1-1,5 juta ton. Diharapkan, akuisisi bisa dilaksanakan Juni tahun ini.
Direktur Keuangan Semen Indonesia Ahyanizzaman mengatakan, investasi maksimal untuk kedua perusahaan adalah sebesar 200 juta dolar AS. Untuk tahap awal, perseroan akan menjadi pemegang saham minoritas terlebih dahulu. "Yang jelas kami masuk dulu ke perusahaan itu," kata dia.
Sebelumnya, perseroan sudah berhasil mengakuisisi perusahaan Vietnam Thang Long Cement. EBITDA perseroan tercatat naik 15 persen dari 351 miliar dong Vietnam menjadi 404 miliar dong Vietnam. Beban bunga berhasil diturunkan dan mendorong laba usaha dari 96,1 miliar dong Vietnam menjadi 104,6 miliar dong Vietnam.