REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan tambang emas Australia, One Asia Resources Limited (One Asia) akan menginvestasikan dana sebesar 150 juta dolar AS atau sekitar Rp 1,7 triliun di Sulawesi, Indonesia. Dana tersebut berasal dari Macquarie Bank Limited untuk mendanai pengembangan dan semua biaya proyek Pani Gold di Sulawesi, Indonesia.
CEO One Asia Stephen Walters mengatakan, Pani Gold merupakan proyek kedua perusahaannya di Indonesia. ''Kami yakin mandat ini membuka jalan untuk pengiriman 150 juta dolar AS dalam fasilitas keuangan untuk pengembangan lebih lanjut proyek Pani Gold dan kami menantikan kerja sama dengan Macquarie Bank dalam paket pembiayaan yang definitif,'' kata dia dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (20/3).
Terletak di Kabupaten Pohowatu, Provinsi Gorontalo, Proyek Pani Gold saat ini mengandung JORC Resource sebesar 1.880.000 ons emas. One Asia bermaksud memulai pembangunan tambang pada 2015 dengan rata-rata produksi emas sebesar 150 ribu ons per tahun yang diperkirakan akan dimulai pada 2016. Biaya utama dari pengembangan proyek Pani untuk memulai produksi diperkirakan berkisar 150 juta dolar AS atau sekitar Rp 1,7 triliun
Menurut Walters, One Asia memiliki kesepakatan kontraktual dengan koperasi unit desa (KUD) Dharma Tani untuk mengembangkan proyek Pani Gold. Izin usaha tambang tersebut dipegang oleh KUD itu.
Pada November 2011, setelah selesai mengurus semua perizinan yang diperlukan, One Asia memulai pembangunan lokasi penambangan dan memulai persiapan untuk program pengeboran dari proyek Pani Gold. Pengeboran dimulai Juni 2012 selesai Desember 2013. Serangkaian studi geologis, teknik, dan lainnya telah dilaksanakan, dan studi kelayakan dan AMDAL sedang dalam proses penyelesaian.