Ahad 16 Mar 2014 10:51 WIB

Pertamina Siapkan Rp 41 Triliun untuk Produksi Migas dan Panas Bumi

Rep: Aldian Wahyu Ramadhan/ Red: Nidia Zuraya
Pertamina
Foto: borneomagazine.com
Pertamina

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) meningkatkan dana investasi untuk menggenjot produksi minyak dan gas bumi (migas) dan panas bumi. Total dana yang disiapkan sekitar Rp 41 triliun.

VP Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir mengatakan, dana investasi disiapkan sebesar 3,752 miliar dolar AS atau sekitar Rp 41 triliun untuk meningkatkan produksi migas dan panas bumi tahun ini.

Menurut Ali, anggaran investasi tersebut lebih tinggi dari realisasi investasi pada 2013 sebesar 3,02 miliar dolar AS. ''Anggaran ini setara dengan 48 persen rencana belanja modal (capex) sebesar 7,8 miliar dolar AS atau sekitar Rp 85 triliun,'' kata dia, Ahad (16/3).

Ali menerangkan, total dana investasi tersebut akan digunakan untuk membiayai lebih dari 600 proyek hulu Pertamina pada 2014. ''Baik di dalam maupun luar negeri, onshore maupun offshore, dari migas hingga panas bumi,'' ujar dia.

Namun, lanjut Ali, anggaran tersebut belum termasuk untuk akuisisi di sektor hulu yang bertujuan memacu pertumbuhan cadangan dan produksi migas sesuai RJPP 2012-2016.

Adapun, target produksi minyak pada 2014 sebesar 280,2 mbopd yang terdiri 220,7 mbopd dari wilayah kerja eksisting dan 59,5 mbopd dari akuisisi. Produk gas ditargetkan sebesar 1.568 mmscfd dan panas bumi sebesar 3.036 GWh.

Beberapa proyek hulu yang akan digarap tahun ini, antara lain pengembangan sumur di Blok ONWJ (YY dan FSB) dengan perkiraan tambahan produksi 5.300 bopd dan 27 mmscfd, pengembangan enam lapangan di Blok WMO secara serentak, dan menjadi yang pertama di dunia.

Adapun, pengembangan lapangan Paku Gajah, Pertamina EP (berdekatan dengan Pagar dewa dan telah memulai Put of Production sejak 2010 dengan produksi 24 mmscfd dan 488 bopd), dengan pengeboran 3 sumur yang diharapkan hasilkan produksi peak 45 mmscfd pada 2015.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement