Selasa 11 Mar 2014 19:35 WIB

PP Muhammadiyah: "FCTC Tidak Diratifikasi, Negara Abaikan Tugas Lindungi Rakyat"

Rep: C57/ Muhammad Ibrahim Hamdani/ Red: Julkifli Marbun
Muhammadiyah
Muhammadiyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dengan tidak diratifikasinya Framework Convention on Tobacco Control (FCTC), pemerintah Republik Indonesia (RI) telah mengabaikan tugasnya dalam hal melindungi kesehatan rakyat.

Semangat untuk meratifikasi FCTC adalah untuk melindungi anak-anak agar mereka tidak merokok, karena merokok akan membuat mereka tidak sehat.

Pendapat ini diungkapkan Bendahara Umum PP Muhammadiyah, KH. Anwar Abbas, saat dihubungi Republika pada Selasa (11/3) petang.

"Secara pribadi saya sangat mendukung agar pemerintah secepatnya meratifikasinya FCTC. Pasalnya, bahaya merokok sangat besar dan menakutkan," jelas Anwar Abbas. 

Bahkan bahaya itu, lanjut Anwar Abbas, telah dicantumkan di bungkus-bungkus dan di iklan-iklan rokok itu sendiri. Karena itu, selain dampak ekonominya, masalah kebaikan dan kesehatan masyarakat jelas harus mendapat perhatian pertama dan utama dari pemerintah.

"Menurut saya, secara terencana pemerintah harus menyiapkan lapangan kerja baru bagi para petani dan buruh yang bergerak dalam mendukung usaha rokok itu," papar Anwar Abbas.

Jadi, pungkas Anwar Abbas, para petani dan buruh yang bergerak dalam mendukung usaha rokok itu dapat berpindah tempat ke bidang usaha lain yang lebih baik dan menyehatkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement