Senin 03 Mar 2014 19:40 WIB

BI Yakini Inflasi Dalam Tren yang Menurun

Rep: Satya Festiani/ Red: Joko Sadewo
Petugas menata tumpukan uang rupiah. (ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Petugas menata tumpukan uang rupiah. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) meyakini inflasi berada dalam tren yang menurun. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat laju inflasi pada Februari 2014 mencapai 0,26 persen atau 7,75 persen yoy, menurun dibandingkan dengan inflasi Januari 2014 sebesar 1,07 persen atau 8,22 persen yoy.

Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, inflasi dalam tren yang menurun. "Secara keseluruhan, kita memandang inflasi dalam tren yang menurun dan lebih rendah daripada yang kita perkirakan," ujar Perry, Senin (3/3). Sebelumnya, BI memprediksi inflasi Februari akan mencapai 0,5 persen. Dengan pencapaian inflasi tersebut, BI semakin optimistis inflasi akhir tahun akan sebesar 4,5 ± 1 persen.

Perkembangan inflasi dipengaruhi berbagai kebijakan Pemerintah Pusat dan Daerah dalam meminimalkan dampak lanjutan bencana alam sehingga inflasi volatile food Februari 2014 tercatat cukup rendah yakni 0,32 persen atau 9,85 persen yoy, turun tajam dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 2,89 persen atau 11,91 persen yoy.

Inflasi yang menurun juga dipengaruhi terkendalinya nilai tukar rupiah sehingga dapat meminimalkan dampak kenaikan harga komoditas global terhadap inflasi inti yang pada Februari 2014 tercatat 0,37 persen atau 4,57 persen yoy, menurun dibandingkan dengan inflasi inti pada Januari 2014.

Selain itu, inflasi kelompok administered prices juga rendah yakni 0,01 persen atau 17,37 persen yoy, terutama dipengaruhi koreksi harga Bahan Bakar Rumah Tangga (LPG 12 kg) yang baru tercatat pada bulan Februari 2014.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement