REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Total E&P Indonesie akan melakukan eksplorasi bawah laut di blok Mentawai. Untuk kegiatan ini, perseroan menganggarkan dana sebesar 40 juta dolar AS.
VP Corporate Communication HR and Finance Arividya Noviyanto mengatakan, perseroan akan fokus pada eksplorasi di Mentawai setelah eksplorasi di blok Kepala Burung, Papua menunjukkan hasil yang mengecewakan. "Kami hentikan dulu eksplorasi di kepala burung, dan fokus di Mentawai," kata dia, Rabu (12/2).
Pengeboran akan dilakukan pada jarak 72 kilometer dari dataran. Tepatnya di antara Kabupaten Mukomuko dan Bengkulu Utara. Kegiatan ini bukan tanpa risiko mengingat lokasi eksplorasi merupakan jalur patahan sehingga sering terjadi gempa bumi.
Selain itu, tidak mudah melakukan pengeboran di sana karena lokasinya yang termasuk laut dalam. Yaitu dengan kedalaman lebih dari 1000 meter dari permukaan laut.
Novi mengaku perseroan tidak memiliki data awal untuk pengeboran tersebut. Total juga tidak mengetahui berapa besar cadangan yang dimiliki oleh blok tersebut.
"Inilah yang namanya eksplorasi, kita tidak tahu berapa cadangan yang ada di sana. Diharapkan lebih bagus dari kepala burung," kata Novi.
Sementara, hasil eksplorasi yang dilakukan di kepala burung akan dievaluasi. Kegiatan dihentikan dan perseroan telah menyelesaikan seluruh operasi di sana sehingga tidak meninggalkan bekas.
Tahun ini Total juga menganggarkan dana untuk investasi di Blok Mahakam sebesar 2,5 miliar dolar AS. Rencananya, perseroan akan menambah 100 sumur baru untuk mempertahankan tingkat produksi. "Di budget ada 116 sumur, tapi nanti bergantung target final," kata Novi.
Kontraktor asal Prancis tersebut menargetkan memproduksi gas sebesar 1,7 billion cubic feed (bcf) tahun ini. Nilai ini diperkirakan sama dengan realisasi produksi tahun sebelumnya.
Perseroan berharap tidak ada urgensi sehingga memperlambat pencapaian target. Novi mencontohkan gangguan produksi yang terjadi pada 2012, yaitu ketika produksi gas Total bercampur pasir. Perseroan fokus pada pengembangan agar produksi tidak turun.