Ahad 26 Jan 2014 22:01 WIB

Pengembangan Ekonomi Syariah Bisa Datangkan Pendanaan Jangka Panjang

Rep: Ichsan Emrald Alamsyah/ Red: Julkifli Marbun
Peta Mauritania.
Foto: Lonely Planet
Peta Mauritania.

REPUBLIKA.CO.ID, NOUAKCHOTT -- Bank Sentral Mauritania mengumumkan akan mengembangkan ekonomi syariah sebagai bagian dari upaya memodernisasi sistem perbankan.

Selain itu juga menyediakan dana jangka panjang bagi perusahaan yang berkembang di negeri tersebut.

Meski ekonomi di negeri itu tumbuh, namun perbankan lokal yang selama ini menyokong sulit untuk menyediakan pendanaan jangka panjang.

Pada pertengahan 2013, tutur Gubernur Bank Sentral, Sid'Ahmed Ould Raiss 79,3 persen bank menyediakan pendanaan jangka pendek.rata-rata tenor atau waktu  pembiayaan hanya satu tahun ke bawah.

Angka ini meningkat dari 2012 yang mencapai 76 persen.Ia menambahkan salah satu kendala utama pengembangan sektro swasta di negeri itu adalah kelangkaan pendanaan jangka panjang.Sebelumnya dua negara Sub-Sahara, Nigeria dan Djibouti telah mengembangkan prinsip-prinsip keuangan syariah.

Begitu juga dengan Maroko yang telah mengajukan RUU Ekonomi Syariah.Raiss menambahkan pengembangan bursa efek akan memungkinkan penerbitan dua instrumen, baik konvensional dan syariah.

Termasuk, ucap dia, penerbitan sukuk negara.Tahun lalu dua bank kredit syariah lahir di Mauritania, yaitu Banque Al Muamala As Sahiha dan Maurisbank.

Sementara dua tahun sebelumnya, bank yang 60 persen sahamnya dimiliki IDB dan 40 persen dimiliki Bank Asya, yaitu Banque Islamique de Mauritanie lahir juga di negeri itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement