Jumat 24 Jan 2014 11:10 WIB

LP2K: Pemerintah Harus Atasi Kenaikan Harga Sembako

Harga sembako melonjak.   (ilustrasi)
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Harga sembako melonjak. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Lembaga Pembinaan dan Perlindungan Konsumen (LP2K) Semarang meminta pemerintah sigap mengatasi tren kenaikan harga sembako akibat bencana banjir dan tanah longsor.

"Jika melihat akses transportasi yang terputus, maka tren kenaikan harga barang akan terus terjadi karena harga menyesuaikan dengan kondisi di lapangan," kata Ketua LP2K Semarang Ngargono di Semarang, Jumat (24/1).

Ngargono mengatakan pemerintah harus mengatasi kemungkinan terus naiknya kenaikan harga sembako, agar beban masyarakat tidak semakin berat. Menurutnya Bulog tidak hanya menyalurkan beras cadangan pemerintah (CBP) sebanyak 200 ton untuk pemerintah provinsi dan masing-masing 100 ton untuk pemerintah kabupaten/kota, tetapi bisa saja dalam kondisi bencana mengeluarkan keputusan melakukan operasi pasar.

"Bulog ada di banyak tempat, bisa saja Bulog melakukan operasi pasar untuk mengurangi beban masyarakat," kata Ngargono. Di Pasar Dargo Semarang, lanjut dia, harga beras pada saat ini terus mengalami kenaikan rata-rata Rp 100 per kilogram (kg) hingga Rp 200 per kg.

Sementara hasil pantauan di Pasar Peterongan, harga cabai merah yang semula Rp 34 ribu per kg naik Rp 2.000 menjadi Rp 36 ribu per kg. Kenaikan lainnya berupa sayuran seperti kangkung dan daun ketela yang sebelumnya Rp 1.000 per ikat menjadi Rp 1.500, kacang panjang yang sebelumnya Rp 6.000 menjadi Rp 7.000 per ikat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement