Kamis 23 Jan 2014 10:58 WIB

Norwegia Tarik Investasinya dari 11 Industri Kelapa Sawit

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Nidia Zuraya
Pekerja memanen tandan buah segar kelapa sawit.  (ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Pekerja memanen tandan buah segar kelapa sawit. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, OSLO -- Perusahaan asuransi dana pensiun utama Norwegia, Storebrand menarik investasinya di 11 perusahaan perkebunan kelapa sawit yang diyakini telah melanggar standar keberlanjutan perusahaan.

“Ini kabar bagus. Ketika investor seperti Storebrand mencabut investasinya di 11 produsen kepala sawit, maka ini adalah pesan yang jelas kepada industri untuk berkomitmen untuk mengakhiri penghancuran hutan,” kata pejabat Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Asing Greenpeace Norwegia Truls Gulowsen seperti dalam keterangan tertulis yang diterima ROL, Kamis (23/1).

Storebrand mengeluarkan 11 dari 12 kepemilikan sahamnya di perkebunan kelapa sawit, dan mengecualikan Golden Agri-Resources karena telah menerapkan kebijakan konservasi hutan. Ia memuji, perusahaan perkebunan kelapa sawit seperti Golden Agri-Resources untuk menunjukkan kepemimpinan perusahaan melalui komitmen mereka melindungi hutan.

Gulowsen menambahkan, hubungan antara produksi kelapa sawit dan kehancuran hutan telah dikenal luas di Norwegia. “Ini bagian dari tumbuhnya tren dimana perusahaan mulai dikritisi aktivitas hulunya di mana mereka berinvestasi,” kata dia.

Organisasi seperti Greenpeace dinilainya telah menjadi bagian penting dalam membuat perubahan kebijakan ini terjadi. Ini terjadi melalui proses negosiasi intensif dengan Storebrand, dan kesadaran publik atas dampak negatif dari produksi kelapa sawit yang tidak bertanggungjawab, yang membuat investor dan perusahaan-perusahaan didorong untuk mengubah kebijakan dan membersihkan perilaku mereka.

Gulowsen berharap supaya semakin banyak perusahaan mengikuti langkah Storebrand agar perusahaan perkebunan kelapa sawit lainnya memperbaiki perilaku bisnis mereka.

Namun di sisi lain,  Kepala Kampanye Hutan Indonesia Greenpeace Internasional Bustar Maitar, menemukan perusahaan seperti  Noble Group, Sime Darby, dan IOI Corp masih belum memiliki kebijakan yang cukup untuk menghentikan deforestasi. “Mereka harus mengambil isyarat dari tindakan Storebrand dan komitmen untuk menghentikan penebangan hutan secepatnya, atau berisiko kehilangan investor,” ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement