Jumat 10 Jan 2014 04:35 WIB

RPH ‘Mogok’ Harga Daging Sapi Melonjak

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Julkifli Marbun
Usaha penggemukan sapi
Foto: Wordpress.com
Usaha penggemukan sapi

REPUBLIKA.CO.ID,  SEMARANG -- Gara-gara rumah pemotongan hewan (RPH) tak beroperasi, harga daging sapi di pasaran kembali meroket.

 

Di sejumlah pasar tradisional di Kota Semarang, harga daging sapi di tingkat penjual tembus Rp 100 ribu per kilogram.

 

“Sebab para penjual mendapatkan pasokan langsung dari peternak,” ungkap Sri Wahyuni (46), salah satu pedagang daging di Pasar Johar Semarang, Kamis (9/1).

 

Menurutnya, sudah dua hari terakhir pedagang daging di Pasar Johar tak mendapatkan pasokan daging sapi dari RPH Penggaron, Semarang.

 

Selama itu pula, pasokan daging langsung dari peternak yang memotong sendiri. “Akibatnya banyak pedagang yang tidak jualan daging,” tambahnya.

 

Dampaknya, lanjut Wahyuni, harga daging sapi kembali melonjak. Karena dari peternak tersebut harga daging juga sudah tinggi.

 

Saat ini, jelasnya, harga daging sapi kualitas super menembus harga Rp 100 ribu per kilogram. Sebelumnya harga daging jenis ini hanya Rp 94 ribu per kilogram.

 

“Karena stok terbatas dan harganya naik, banyak pedagang daging di pasar Johar memilih untuk tidak berjualan,” tambahnya.

 

Rumini (39), pedagang lain menambahkan dirinya nekat berjualan daging sapi meskipun dengan harga yang cukup tinggi,

 

hal ini sengaja dilakukan untuk memenuhi para pelanggan tetapnya. Itupun hanya dalam jumlah yang sangat terbatas dibandingkan dengan kondisi normal.

 

Pada kondisi normal ia mengaku bisa menjual daging sapi hingga 150 kilogram. “Sekarang hanya bisa menjual daging 50 kilogram saja,” katanya.

 

Sementara itu, terkait tidak adanya pasokan daging sapi, pihak RPH Penggaron –yang dikelola Pemkot Semarang- belum dapat dikonfirmasi.

 

Kepala RPH Penggaron, Imam Sudibyo yang coba dihubungi melalui sambungan telepon tidak menjawab panggilan.

 

Namun Kabag Humas Pemkot Semarang, Achyani membantah ada ‘mogok’ produksi di RPH ini. “Tidak ada mogok, RPH tetap berproduksi,” jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement