Kamis 26 Dec 2013 17:58 WIB

Pertamina Targetkan Laba 3,44 miliar Dolar Tahun Depan

Rep: Aldian Wahyu Ramadhan/ Red: Djibril Muhammad
Pertamina
Foto: Nunu/Republika
Pertamina

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) menargetkan laba bersih perusahaan sebesar 3,44 miliar dolar AS pada 2014 yang diperoleh dari pertumbuhan agresif pada seluruh lini bisnis perusahaan baik hulu maupun hilir.

 

Vice President Corporate Communication PT Pertamina Ali Mundakir mengungkapkan. keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Pertamina mengenai Pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) PT Pertamina (Persero) pada 2014 di Jakarta, Senin (23/12).

Dalam RKAP 2014, Pertamina juga menargetkan pertumbuhan aset konsolidasian menjadi sebesar 52,6 miliar dolar AS, atau naik sekitar 13 persen dari tahun ini.

 

Sementara itu, kata Ali, target perolehan pendapatan senilai 79 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 830 triliun dengan asumsi kurs rupiah terhadap dolar Rp10.500 per dolar AS. Angka pendapatan tersebut lebih tinggi sekitar 6 persen dibandingkan dengan prognosa pendapatan 2013.

 

Dia menerangkan, dengan nilai pendapatan tersebut, laba usaha perusahaan diperkirakan mencapai 6,67 miliar dolar AS. Adapun, laba bersih perusahaan pada 2014 ditargetkan bisa mencapai 3,44 miliar dolar AS.

Target peningkatan pendapatan dan juga laba usaha didasarkan pada proyeksi pencapaian semua lini bisnis Pertamina, baik hulu maupun hilir.

 

Menurut dia, bisnis hulu Pertamina tahun depan diperkirakan bisa menyumbangkan lebih dari 50 persen dari total laba usaha, terutama dipicu peningkatan produksi dari kegiatan merger dan akuisisi maupun lapangan eksisting.

Pertamina akan memproduksikan sekitar 284 ribu barel per hari minyak dan 1.567 MMscfd gas bumi atau setara dengan 554.700 barel setara minyak per hari (boepd). Peningkatan produksi juga ditargetkan pada bisnis panas bumi yaitu menjadi 3.036 GWh. 

 

Ali mengatakan, adapun pada bisnis hilir Pertamina, target pendapatan akan didukung oleh peningkatan penjualan pada BBM retail non subsidi dan juga bisnis aviasi yang semakin menjanjikan seiring dengan peningkatan jumlah penerbangan domestik dan internasional.

Bisnis petrokimia juga akan semakin agresif dalam kegiatan pemasaran, serta bisnis pelumas Pertamina yang tahun ini dilakukan spin off dari unit bisnis menjadi anak perusahaan, yaitu PT Pertamina Lubricants.

 

Bisnis gas perusahaan, ujar dia, juga diperkirakan tumbuh signifikan terutama disokong oleh peningkatan bisnis niaga sekitar 374 persen seiring dengan kebijakan sinergi antar Anak Perusahaan Pertamina untuk memaksimalkan nilai tambah bisnis gas dari hulu, transportasi hingga kegiatan niaganya.

Bisnis CNG diproyeksikan akan meningkat sejalan dengan mulai gencarnya program konversi BBM ke bahan bakar gas di sektor transportasi oleh pemerintah. Untuk menunjang target-target pertumbuhan tersebut, Pertamina merencanakan belanja modal sebesar 7,85 miliar dolar AS pada 2014.

Dana sebesar itu akan dialokasikan sebesar 48 persen untuk bisnis hulu, 22,2 persen untuk kegiatan pengembangan bisnis, 13.4 persen bisnis gas, 6,4 persen untuk bisnis pengolahan, 6,1 persen untuk kegiatan pemasaran dan niaga, serta sekitar 3,9 persen untuk bisnis petrokimia dan anak perusahaan lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement