Senin 23 Dec 2013 16:47 WIB

'Bank Mutiara Sudah Cacat Bawaan Sejak Lahir'

Rep: Friska Yolandha/ Red: Nidia Zuraya
Bank Mutiara
Foto: Antara
Bank Mutiara

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Langkah yang diambil Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) untuk menyuntikkan modal sebesar Rp 1,5 triliun kepada Bank Mutiara dinilai pengamat ekonomi Dradjad Wibowo sebagai sebuah kesalahan. "Jangankan sebagai kebijakan publik, sebagai keputusan bisnis saja sudah salah," kata dia kepada ROL, Senin (23/12).

Dradjad beralasan, sebagai bank yang lahir dari eks bank bermasalah (Bank Century, red), Bank Mutiara sudah memiliki cacat bawaan. "Jadi obatnya bukan suntikan modal. Obat terbaiknya adalah jangan boleh dia lahir," ujarnya.

Karenanya, menurut Dradjad, tambahan suntikan modal Rp 1,5 triliun tidak akan membuat tingkat kepercayaan masyarakat umum dan investor terhadap eks Bank Century ini meningkat. "Bank Mutiara akan sulit laku karena dia memiliki risiko politik dan hukum yang sangat tinggi," ungkapnya.

Dia juga menyangsikan kinerja Bank Mutiara saat ini. "Kok bisa laporan keuangannya bagus? Bisnis dari mana? Wong banyak pihak enggan berbisnis dengan bank ini," ujar Dradjad.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement