Senin 16 Dec 2013 13:54 WIB

15 Perusahaan Jepang akan Investasi 3,5 Miliar Dolar AS di Indonesia

Rep: Friska Yolandha/ Red: Nidia Zuraya
Investasi (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Widodo S. Jusuf
Investasi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekitar 15 perusahaan asal Jepang siap berinvestasi di Indonesia dalam satu hingga 1,5 tahun ke depan. Toshiba merupakan salah satunya.

"Komitmen investasi ini nilainya 3,5 miliar dolar AS, baik yang sudah disetujui maupun sedang dalam proses finalisasi persetujuan," kata Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Mahendra Siregar usai memberikan paparan pada Indonesia Ekonomic Quarterly Launch di Gedung BKPM, Senin (16/12).

Nilai investasi ini muncul dalam kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Jepang, pekan lalu. Presiden SBY menemui 15 perusahaan Jepang secara berkelompok untuk membicarakan perluasan investasi di Indonesia.

Mahendra mengatakan investasi ini akan dikucurkan sampai akhir 2014. Ada beberapa perusahaan yang sudah mendapatkan izin investasi tahun ini.

Dari 15 perusahaan, enam diantaranya merupakan perusahaan yang bergerak di bidang otomotif, baik produsen otomotif itu sendiri maupun perusahaan yang memproduksi spare part kendaraan bermotor. Tiga perusahaan bergerak di sektor mineral, baik di minyak dan gas atau pertambangan umum. Dua perusahaan merupakan perusahaan elektronik, termasuk Toshiba. "Dan sisanya berasal dari perusahaan sektor lain seperti jasa logistik dan keuangan.

Kelimabelas perusahaan ini merupakan perusahaan yang sudah ada di Indonesia. Nilai investasi ini pun merupakan nilai yang sudah pasti, bukan sekadar rencana. "Investasi dalam arti perluasan atau produk baru yang belum ada di Indonesia," kata Mahendra.

Toshiba sendiri akan masuk ke Indonesia baik melalui sektor elektronik maupun otomotif. Namun fokus utamanya di elektronik, kata Mahendra.

Terkait investasi infrastruktur, Mahendra mengatakan pemerintah melakukan pertemuan berbeda. "Menko bertemu khusus bahas metropolitan priority area (MPA)," ujar mantan Wakil Menteri Keuangan ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement