Kamis 12 Dec 2013 11:21 WIB

Investor Berharap BI Segera Lakukan Intervensi ke Pasar Uang Domestik

Bank Indonesia
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Bank Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta Kamis (12/12) pagi menguat 20 poin menjadi Rp 11.970 dibanding posisi Rabu (11/12) Rp 11.990 per dolar AS.

"Diperkirakan Bank Indonesia melakukan intervensi di pasar uang domestik sehingga rupiah menguat," kata Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada di Jakarta, Kamis (12/12).

Kendati demikian, lanjut dia, penguatan rupiah itu cenderung terbatas dikarenakan sentimen dari tercapainya kesepakatan pemangkasan anggaran AS dipandang akan menghindari shutdown ekonomi AS sehingga pengurangan stimulus (tapering off) the Fed bisa lebih cepat. "Kemungkinan tapering off the Fed terjadi di bulan ini, kondisi itu bisa membuat dolar AS kembali menguat," katanya.

Sementara itu, analis Monex Investindo Futures, Zulfirman Basir mengatakan bahwa munculnya draft kesepakatan anggaran AS itu diperkirakan dapat mengurangi resiko terulangnya government shutdowns AS sehingga kinerja ekonomi Amerika bisa semakin kuat.

Di sisi lai, lanjut dia, investor juga bersikap waspada menanti hasil pertemuan kebijakan moneter Bank Indonesia. Survei menunjukan BI akan mempertahankan suku bunga di level 7,5 persen untuk bulan Desember tahun ini. "Rupiah mungkin akan diperdagangkan di kisaran Rp 11.930-Rp 12.070 per dolar AS untuk hari ini," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement