Kamis 21 Nov 2013 21:01 WIB

Pertumbuhan Cabang Bank Akan Melambat

Rep: Satya Festiani/ Red: Heri Ruslan
Bank Mandiri
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Bank Mandiri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Mandiri, Tbk mencatat adanya pergeseran transaksi dari cabang ke elektronik.

Sekitar 89 persen dari total transaksi di Bank Mandiri adalah transaksi elektronik. Dengan adanya branchless banking, transaksi elektronik akan semakin meningkat.

Direktur Ritel dan Mikro Bank Mandiri, Hery Gunardy mengatakan pertumbuhan kantor cabang tidak akan seagresif masa lalu. Ia mencontohkan, di Eropa dimana mobile banking-nya tumbuh lebih cepat dari Indonesia, pertumbuhan cabang banknya datar.

Namun menurutnya cabang masih dibutuhkan untuk nasabah yang membutuhkan advisory atau saran. "Misalnya untuk membuka reksadana dan bertanya tentang kredit pemilikan rumah (KPR). Jadi yang sifatnya advisory ya ke cabang," ujar Hery dalam Mandiri Media Training bertema 'Peluang dan Tantangan Industri Perbankan 2014', di Yogyakarta, Kamis (21/11). Hal-hal seperti itu tidak dapat digantikan oleh transaksi melalui elektronik.

Menurutnya, kantor cabang masih menjadi pilihan masyarakat di desa. Sedangkan masyarakat perkotaan lebih menyukai transaksi menggunakan atm, sms banking dan mobile banking. Transaksi elektronik tersebut ke depannya akan membuat bank lebih efisien.

"Tetapi belum untuk jangka pendek," ujar dia.

Saat ini, Bank Mandiri mengikuti uji coba branchless banking di dua desa yakni di Losari, Cirebon dan Palembang. Perseroan memiliki 8 agen di Losari dan dua agen di Palembang. Hery berharap Bank Indonesia (BI) dapat membukakan pintu agar branchless banking dapat dilakukan di desa lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement