Senin 30 Sep 2013 12:07 WIB

Bursa Asia Redup Terimbas Kebijakan Paman Sam

 Seorang pria berdiri di depan papan elektronik Nikkei 225 index di Tokyo.
Foto: AP//Itsuo Inouye
Seorang pria berdiri di depan papan elektronik Nikkei 225 index di Tokyo.

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Bursa saham Asia melemah akibat kekhawatiran bahwa Amerika Serikat (AS) akan menghentikan anggarannya untuk layanan publik. Negara adi kuasa itu sampai saat ini masih mengalami kebuntuan politik terkait pengesahan anggaran belanjanya tahun ini sebelum tahun anggaran kali ini habis, yang akan terjadi pada Senin (30/9) malam.

Pelaku pasar mengkhawatirkan dampak berlarutnya proses politik ini, apalagi jika nanti benar-benar terjadi kegagalan pengesahan anggaran dimana layanan pemerintah federal yang dianggap tidak esensial dapat dihentikan sehingga memaksa perumahan pegawainya.

Indeks bursa di pasar saham Jepang, Hong Kong, Australia dan Korea Selatan semua melemah. Indeks Nikkei 225 jatuh 2,2 persen, sementara Hang Seng di Hong Kong serta ASX di Australia masing-masing turun 1,3 persen. Indeks Kospi di Korea Selatan turun tipis 0,7 persen. "Pasar saham mengalami ketakutan karena ketidaktahuan," kata analis pasar modal David Kuo dari situs web keuangan, Motley Fool.

"Tak ada yang tahu apa yang akan terjadi sementara pasar paling tak suka ketidakpastian," tambah Kuo.

Kuo memprediksi kemungkinan akan ada pengurangan dalam anggaran belanja Negeri Paman Sam tersebut. "Tapi kita belum tahu apa yang akan terimbas. Hingga masalah itu teratasi, kita masih akan lihat ada volatilitas di bursa," paparnya.

sumber : BBC
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement