Rabu 18 Sep 2013 11:13 WIB

Baru IPO, Dua Emiten Ini Buyback Saham

Rep: Friska Yolandha/ Red: Mansyur Faqih
Petugas memantau pergerakan indeks saham di Jakarta.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Petugas memantau pergerakan indeks saham di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua emiten melakukan aksi buyback (pembelian kembali) saham. Padahal, mereka baru saja melepas sahamnya ke publik melalui proses penawaran umum perdana. Ini dilakukan di tengah volatilitas pasar. Kedua emiten tersebut adalah PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) dan PT Electronic City Indonesia (ECII). 

Direktur Utama SMBR Pamudji Rahardjo mengungkapkan, perseroan akan melakukan buyback saham paling banyak 20 persen dari modal disetor atau 400 juta lembar saham Seri B. "Pembelian akan dilakukan secara bertahap dalam periode 18 September sampai 18 Desember 2013," ujar Pamudji dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (18/9).

Harga saham perseroan tercatat terus melemah. Per 28 Juni 2013 harga saham SMBR sebesar Rp 560 per lembar. Namun nilainya turun ke Rp 360 pada 30 Agustus 2013. Pamudji mengungkapkan penurunan harga saham tersebut tidak mencerminkan kinerja perseroan. Saat ini perseroan telah menghasilkan arus kas yang melebihi dari jumlah yang diperlukan dan memiliki tingkat kewajiban utang yang baik.

Buyback hanya akan dilakukan bila hal tersebut memberikan keuntungan bagi perseroan dan pemegang saham. Emiten ke-17 ini mengharapkan pembelian kembali ini dapat memberikan fleksibilitas untuk mencapai struktur permodalan yang efisien. Sehingga, perseroan dapat meningkatkan earning per share (EPS) dan return on equity (ROE).

Dana yang digunakan untuk buyback berasal dari laba yang belum ditentukan penggunaannya. Perseroan mencatat dana tersebut per 30 Juni sebesar Rp 122,21 miliar. Sedangkan dana yang disiapkan untuk pembelian kembali saham adalah sebesar Rp 100 miliar.

Dengan asumsi penggunaan seluruh dana yang dicadangkan untuk pembelian kembali saham sebesar Rp 102,44 miliar, maka aset dan ekuitas akan menurun sejumlah tersebut. "Perseroan meyakini buyback tidak akan berdampak negatif terhadap kegiatan usaha SMBR," kata Pamudji.

Sementara itu, Direktur ECII Made Agus Dwiyanto menjelaskan, volatilitas pasar saham telah membuka peluang perseroan untuk melakukan buyback.

Perseroan yang melantai pada 3 Juli 2013 ini telah menunjuk PT Jasa Utama Capital untuk bertindak sebagai perantara perdagangan efek dalam melakukan buyback. ECII menyiapkan dana sebanyak-banyaknya Rp 150 miliar termasuk biaya pembelian kembali saham, komisi perantara dan biaya lainnya.

"Jumlah buyback tidak akan melebihi 20 persen dari jumlah saham yang sudah disetor sesuai dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)," kata Made.

Masa pembelian akan dilakukan mulai 16 September sampai 15 Desember 2013. Dengan pelaksanaan buyback ECII memperkirakan ROE akan meningkat menjadi 101,22 persen dari 51,14 persen per Juni 2013. Sedangkan ROA akan tumbuh dari 21,17 persen menjadi 26,67 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement