REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kenaikan BI Rate dan sinyal dari Bank Indonesia (BI) untuk memperlambat kredit diprediksi tidak akan berdampak signifikan pada kinerja BII Finance. Perusahaan pembiayaan kendaraan bermotor roda empat ini optimistis dapat mencapai target kreditnya.
"Saya berharap tak ada perlambatan karena market share kami masih kecil dibandingkan market leader. Jadi kalau ada perlambatan tak signifikan," ujar Presiden Direktur BII Finance, Alexander, Senin (16/9).
Ia optimistis target kredit untuk tahun ini dapat tercapai. Namun, ia enggan memberikan angka targetnya. Kenaikan BI Rate akan direspons BII Finance dengan menaikkan bunga kredit. "Kita pasti akan naikkan," ucap Alexander.
Kenaikan bunga akan diterapkan pada 1 Oktober. Besarannya belum dapat disebut. "Kenaikannya masih belum dapat diputuskan. Kita baru meeting H-3," ungkapnya.