Sabtu 31 Aug 2013 12:11 WIB

Krisis Suriah Picu Harga Minyak Jatuh

Rep: Fenny Melisa/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Harga minyak merosot (ilustrasi)
Foto: IRAQENERGY.ORG
Harga minyak merosot (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,NEW YORK -- Harga minyak dunia jatuh dua hari bertutur-turut sejak serangan militer AS terhadap Suriah atas dugaan penggunaan senjata kimia. Untuk pengiriman bulan Oktober, penjualan minyak turun 1,15 dolar AS. Harga minyak per barel pun ditutup sekitar 108,80 dolar AS.

Di London, pengiriman minyak mentah untuk bulan Oktober juga turun yakni sekitar 1,07 dolar AS dan harga ditutup 114,01 dolar AS per barel.

“Harga minyak terus berada di bawah akibat krisis Suriah,” kata analis Commerzbank Carsten Fritsch seperti yang dilansir AFP Sabtu (31/8).

Fritsch mengungkapkan harga minyak relatif  menurun  pasca Dewan Parlemen Inggris tidak menyetujui partisipasi Inggris untuk menyerang Suriah. “Suriah bukanlah produsen mintak utama di Timur Tengah, namun apa yang terjadi di Suriah cukup memengaruhi harga minyak dunia,” kata Fritsch.

Ia menambahkan meskipun penjulan minyak relatif menurun minyak masih menjadi salah satu komoditas tertinggi perdagangan dunia.

Harga minyak di pasaran sempat melonjak  mencapai 112,24 dolar AS.  Harga tersebut harga tertinggi sejak awal Mei 2011. Sedangkan di Inggris harga minyak mencapai 117,34 dolar AS per barel.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement