REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada Rabu (10/7) pagi kembali bergerak melemah seiring dengan posisi cadangan devisa Indonesia yang mengalami penurunan. Kurs mata uang rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta bergerak melemah sebesar 15 poin menjadi Rp 9.965 dibanding posisi sebelumnya Rp 9.950 per dolar AS.
"Nilai tukar rupiah cenderung melemah seiring posisi cadangan devisa yang turun mencapai 98,1 miliar dolar AS, dibawah level psikologis pasar 100 miliar dolar AS," kata Ekonom Samuel Sekuritas, Lana Soelistianingsih di Jakarta, Rabu (10/7).
Menurut Lana, menurunnya posisi cadangan devisa itu membuat daya dukung suplai valuta asing menurun, sehingga mendorong ekspektasi pelemahan rupiah berlanjut. "Kendati demikian, Bank Indonesia (BI) masih terus menjaga pasar uang gar rupiah bergerak stabil," kata dia.
Ia memperkirakan nilai tukar rupiah berpotensi mengalami pelemahan tetapi masih dapat dijaga oleh Bank Indonesia di kisaran antara Rp9.950-Rp.9.980 per dolar AS.
Sementara itu, Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada menambahkan pergerakan nilai tukar rupiah belum banyak berubah seiring dengan masih kuatnya sentimen negatif di pasar kkeuangan. "Adanya revisi proyeksi ekonomi dunia oleh lembaga dana moneter internasional menambah tekanan bagi rupiah, kondisi itu akan mendorong dolar AS berada di area positif," kata Reza.
Diharapkan, lanjut dia, penguatan mata uang euro terhadap dolar AS dapat berdampak positif pada rupiah setelah para menteri keuangan Uni Eropa menyepakati untuk memberikan bantuan kepada Yunani senilai tiga miliar euro atau sekitar 3,9 miliar dolar AS.