REPUBLIKA.CO.ID, MUSCAT -- Oman meluncurkan indeks baru syariah di bursa saham. Langkah ini diharapkan dapat memberikan dorongan bagi Kesultanan Oman untuk melahirkan tambahan produk dan layanan keuangan syariah di negaranya.
Muscat Securities Market (MSM) indeks yang diluncurkan adalah untuk emiten yang beroperasi sesuai prinsip-prinsip syariah, sebagaimana ditetapkan oleh Organisasi Akuntansi dan Audit untuk Lembaga Keuangan Syariah (AAOIFI). Indeks Syariah MSM ini terdiri dari 31 daftar perusahaan terbaik (18 perusahaan sektor industri, 10 perusahaan sektor jasa dan tiga perusahaan sektor industri keuangan).
Sedikitnya jumlah listing perusahaan dikarenakan Oman terlambat masuk ke dalam bidang keuangan syariah. Otorisasi perbankan syariah di Oman baru dimulai pada 2011. Untuk memastikan perusahaan yang terdaftar pada Indeks Syariah MSM mematuhi prinsip syariah, kegiatan mereka akan diulas secara triwulanan. Proses ini bertujuan mempertahankan standar dan mempromosikan keyakinan pada produk yang ditawarkan kepada investor.
Indeks adalah perkembangan terbaru dalam pasar jasa keuangan Islam di Oman. Sejak Sultan Qaboos mengeluarkan dekrit pada Mei 2011 tentang izin praktik keuangan syariah, ada dua bank bank yang memperoleh lisensi perbankan syariah, yakni Bank Nizwa dan Bank Internasional Al Izz. Pada 2012 kedua bank tersebut melayangkan penawaran umum perdana (IPO) sejalan dengan persyaratan bank sentral agar bank menjual setidaknya 40 persen saham mereka. IPO sangat oversubscribed. Ini menunjukkan selera terhadap produk syariah cukup tinggi.
Presiden Eksekutif Bank Sentral Oman (CBO), Hamod bin Hasyim bin al Sangour Zadjali mengatakan CBO percaya munculnya perbankan syariah di Oman akan melengkapi bank konvensional yang ada. "Selain itu juga dapat meningkatkan inklusi keuangan dan mempromosikan pertumbuhan ekonomi pada tahun-tahun mendatang," ujarnya seperti dikutip Oman Daily Observer, Rabu (26/5).
Managing Director Perusahaan Layanan Investasi Gulf Baader Capital Market Pradeep Asrani mengatakan bank syariah akan menangkap pangsa pasar hingga lima persen dalam waktu dua tahun. "Pada gilirannya akan bisa mendorong ekspansi lebih jauh ke dana syariah investasi dan broker, serta sukuk," ucapnya.
Secara umum, ketersediaan perbankan syariah dan jasa keuangan lain diharapkan mampu mendorong pasar dan perekonomian Oman. Direktur Jenderal MSM, Ahmed bin Saleh al Marhoon mengatakan pengenalan perbankan syariah akan menyuntikkan lebih banyak likuiditas ke pasar modal lokal sehingga nasabah tidak perlu lagi mencari pilihan investasi syariah ke luar negeri.