Senin 24 Jun 2013 12:50 WIB

Menkeu: Setelah BBM Naik, Rupiah Lebih Baik

Chatib Basri
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Chatib Basri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan setelah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi secara resmi dilakukan oleh pemerintah pada Jumat (21/6), nilai tukar

rupiah diprediksi akan lebih baik. "Setelah BBM dinaikkan rupiahnya akan jauh lebih baik. Sekarang paling tidak kita sudah cegah agar tidak menjadi lebih buruk," katanya usai rapat koordinasi di Kantor Menko Perekonomian di Jakarta, Senin (24/6).

Chatib menjelaskan kebijakan quantitative easing (pelonggaran kebijakan moneter) yang dilakukan bank sentral Amerika The Fed memang memberikan tekanan terhadap rupiah. "Tentu tidak bisa dihindari gejolak ini akan terjadi di seluruh dunia termasuk di Indonesia, jadi tekanan terhadap rupiah itu kecenderungannya memang ada," ujarnya.

Namun, katanya, dampak kebijakan The Fed tersebut juga terjadi terhadap nilai tukar mata uang di negara lain, khususnya di kawasan Asia. Kementerian Keuangan akan terus berkoordinasi dengan Bank Indonesia untuk menjaga agar rupiah tetap sesuai dengan kondisi fundamentalnya. "Tentu tekanannya di seluruh dunia itu terjadi tapi yang paling penting kita siapkan langkah-langkah terus koordinasi dengan BI. Ini juga mungkin sesuatu yang tidak akan berlangsung satu dua hari saja," paparnya.

Menurut Chatib, dampak quantitative easing akan berlangsung dalam beberapa bulan mendatang. Melalui forum koordinasi stabilitas sistem keuangan (FKSSK), pihaknya juga akan terus memantau kondisi keuangan di Tanah Air.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement