Selasa 18 Jun 2013 09:19 WIB

'Laut Asia Berperan Penting Dalam Pertumbuhan Ekonomi Dunia'

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: A.Syalaby Ichsan
Menteri Kelautan dan Perikanan, Sharif C. Sutardjo (kiri) menyalami warga ketika menyerahkan bantuan kepada nelayan, di Kabupaten Batubara, Sumut, Sabtu (23/2).
Foto: Antara Foto
Menteri Kelautan dan Perikanan, Sharif C. Sutardjo (kiri) menyalami warga ketika menyerahkan bantuan kepada nelayan, di Kabupaten Batubara, Sumut, Sabtu (23/2).

REPUBLIKA.CO.ID,NUSA DUA -- Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo mengatakan, Laut Asia memiliki peran penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi regional dan dunia.

Dua Samudera yang berada dekat dengan Indonesia, Samudera Hindia dan Pasifik memiliki potensi yang besar."Selain bidang jasa, dua samudera juga berperan sebagai penyedia pangan dunia," ujarnya saat pembukaan ACOFB di Grand Hyatt, Selasa (18/6).

Menurutnya, sumber daya biologis kelautan baik perikanan tangkap dan budidaya berkontribusi terhadap kesediaan pangan di masyarakat.

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyelenggarakan kegiatan konferensi Asia Conference on Oceans, Food Security and Blue Growth (ACOFB) yang bertempat di Nusa Dua, Bali.

Kegiatan ini dihadiri oleh Pemerintah Belanda, Bank Dunia, dan Organisasi Pertanian dan Pangan Dunia (UN-FAO). Konferensi yang diadakan pada 18- 21 Juni 2013 ini terdiri dari pertemuan ilmiah, Konferensi Samudera Hindia dan Pasifik (IOPAC), dan Forum Investasi Kelautan dan Perikanan (MFIF).

Hasil dari konferensi tersebut akan menjadi dasar komitmen negara-negara Asia terhadap ketahanan pangan sektor kelautan melalui pertumbuhan biru.

ACOFB juga sebagai persiapan pre-summet dan Global Summit yang akan dilaksanakan di Den Haag , Belanda pada 9-13 September 2013. Hasil akhir konferensi ini adalah terhubungnya jembatan investasi untuk mendukung pertumbuhan biru.

Sehingga produk perikanan yang masuk akan mendukung ketahanan pangan dari hasil laut. Acara yang dibuka secara resmi oleh Menteri Kelauatan dan Perikanan ini dihadiri oleh Duta Besar Belanda untuk Indonesia Tjeerd de Zwaan, Asisten Pemerintahan Provinsi Bali, Ida Bagus Sedhawa Juergen Voegele, Direktur Pengembangan pertanian dan Daerah Terpencil Bank Dunia, Juergen Voegele. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement