Jumat 31 May 2013 16:40 WIB

Tiga Kunci Peningkatan Pangsa Pasar Perbankan Syariah

Rep: Dwi Murdaningsih/ Red: Nidia Zuraya
 Perbankan syariah (ilustrasi)
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Perbankan syariah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA – Industri syariah bisa tumbuh makin pesat asalkan diberi stimulus yang cukup. Setidaknya ada tiga hal yang bisa menjadi kunci utama untuk meningkatkan pangsa pasar perbankan syariah.

Pemerhati ekonomi syariah Syafi’i Antonio mengatakan edukasi dan sosialisasi pentingnya industri syariah menjadi kunci penting agar pangsa pasarnya makin tinggi. Saat ini pangsa pasar perbankan syariah baru skeitar lima persen dari pangsa pasar perbankan di Indonesia.

“Harus ada pendekatan yang tidak konvensional. Tidak boleh bisnis as usual karena perbankan syariah masih kecil, limited number,” ujar Syafi’I, saat ditemui di sela-sela seminar internasional keuangan Islam di Nusa Dua, Bali, Jumat (31/5).

Perbankan syariah, kata dia harus melakukan berbagai terobosan. Pasalnya, dibandingkan perbankan konvensional, perbankan syariah masih cukup tertinggal dari segi modal, jaringan, infrastruktur dan SDM.

Ia menyebutkan tiga hal yang bisa menjadi terobosan agar industri syariah tumbuh makin subur. Pertama, kesadaran amsyarakat mengenai pentingnya perbankan syariah harus lebih ditingkatkan. Masalahnya, bank syariah umumnya terbatas pada modal. Dalam hal ini menurut dia pemerintah harus menyediakan anggaran yang lebih untuk membantu sosialisasi bank syariah.

“Dimanapun harus pemerintah dulu di awal, kalau sudah mapan, baru diserahkan ke bank syariah. Yang jelas sosialisasi tidak mungkin dilakukan oleh BMT, atau bank syariah yang masih baru,” ujar Syafi'i.

Beberapa bank syariah, saat ini memang sudah cukup mengalokasikan dana untuk sosialisasi dan publikasi kepada masyarakat. “Harus ada komitmen untuk alokasikan budget anggaran yang signifikan,” katanya.

Kedua, perbankan syariah perlu mendapatkan insentif agar mau berinvestasi di Indonesia. Misalnya dalam pentuk insentif pajak sehingga nasabah dan bank bisa mendapatkan bagi hasil yang makin besar. Jika nasabah mendapatkan keuntungan makin banyak dari perbankan syariah, menurutnya bisa meningkatkan pangsa pasar syariah.

Terori insentif pajak, kata dia seolah memang bisa mengurangi jumlah pajak bagi pemerintah. Namun jika pangsa pasar makin melebar, pemerintah ternyata bisa mendapatkan pajak dalam jumlah yang lebih besar.

Ketiga, pemerintah bisa mendorong konversi bank BUMN menjadi bank syariah agar pangsa pasar bank syariah makin besar. Hal ini memerlukan kemauan politik yang serius dari pemerintah.

Selama lima tahun terakhir, perbankan syariah tumbuh subur. Pertumbuhan bank syariah hampir 3-4 kali dibandingkan pertumbuhan bank konvensional. Pada tahun 2011 lalu, perbankan syariah tumbuh sekitar 34 persen.

Jika pertumbuhan ini konsisten, dalam waktu lima tahun dari sekarang pangsa pasar bank syariah bisa mencapai 7,5 persen. Namun, jika tiga hal tadi bisa dilakukan, pangsa pasar bank syariah bisa mencapai 20 persen atau lebih besar dalam jangka waktu yang tidak lama dari sekarang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement