Selasa 18 Feb 2025 19:30 WIB

Pos Indonesia Dilibatkan Dalam Operasi Pasar Jelang Ramadhan

Operasi pasar akan direalisasikan di kota-kota utama di Pulau Jawa.

Rep: Frederikus Dominggus Bata / Red: Gita Amanda
PT Pos Indonesia bakal terlibat dalam pelaksanaan operasi pasar jelang bulan Ramadhan. (ilustrasi)
Foto: ANTARA FOTO/Ampelsa
PT Pos Indonesia bakal terlibat dalam pelaksanaan operasi pasar jelang bulan Ramadhan. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pos Indonesia bakal terlibat dalam pelaksanaan operasi pasar jelang bulan Ramadhan dan hari raya Idul Fitri 2025. Direktur Utama (Dirut) Pos Indonesia, Faizal Rochmad Djoemadi, mengatakan pihaknya siap untuk menyukseskan operasi pasar tersebut.

Demi memantapkan apa yang sudah diagendakan, Faizal dan jajarannya berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian (Kementan). "Kami Pos Indonesia siap untuk bekerja sama dalam mendistribusikan kebutuhan pokok selama bulan Ramadhan, antara lain ada beras, gula, bawang merah, bawang putih, dan daging kerbau,” kata yang bersangkutan usai rapat bersama Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman di Kantor Pusat Kementan, Jakarta, Selasa (18/2/2025).

 

Operasi pasar ini, jelas Faizal, merupakan langkah strategis yang diambil pemerintah untuk menjaga ketersediaan dan menstabilkan harga bahan pokok. Melalui aksi tersebut, pemerintah berusaha memastikan distribusi bahan pangan ke lapisan masyarakat, terutama di masa penting hari besar keagamaan besar nasional (HBKN).

 

“Mudah-mudahan semuanya berjalan lancar sehingga operasi pasar ini bisa menurunkan harga pokok yang sangat dibutuhkan masyarakat di saat Ramadhan dan lebaran,” ujarnya.

 

Sebagai langkah awal, operasi pasar akan direalisasikan di kota-kota utama di Pulau Jawa guna memastikan distribusi yang cepat dan efektif. Setelah itu, operasi pasar akan diperluas hingga ke wilayah luar Pulau Jawa.

 

“Tahap awal minggu depan dilakukan di kota-kota utama di Jawa dulu, supaya ter-deliver segera. Setelah itu, kita akan expand ke kota-kota lainnya di Jawa maupun luar Jawa,” jelas Faizal.

 

Pos Indonesia segera memetakan lokasi operasi pasar dan mengatur proses distribusi agar kegiatan berjalan dengan kondusif. Ia menegaskan sesuai pesan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, bahan pokok yang didistribusikan dalam operasi pasar tidak boleh diperjualbelikan kembali.

 

“Kami petakan titik-titik di mana bahan pokok akan didistribusikan sehingga prosesnya kondusif dan masyarakat bisa mendapatkan bahan pokok dengan harga terjangkau. Sesuai pesan Menteri Pertanian, masyarakat membeli untuk kebutuhannya sendiri, tidak untuk dijual kembali,” terang Faisal.

 

Mentan Amran mengungkapkan pemerintah tengah menggodok mekanisme operasi pasar, termasuk kuantitas bahan pokok yang didistribusikan, penentuan harga, hingga penentuan lokasi. Ini demi meminimalisir bahkan menghilangkan potensi lonjakan harga pangan di berbagai daerah.

 

"Kita harapkan harganya stabil, bila perlu lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya, dan kita juga akan menggelar operasi pasar besar-besaran," kata tokoh asal Sulawesi Selatan ini, dalam konferensi pers di Kantor Pusat Kementerian Pertanian (Kementan), Ragunan, Jakarta Selatan, Senin (17/2/2025).

 

Semua harga komoditas bakal dipantau. Tiga di antaranya, daging, gula pasir, minyak goreng. Jangan sampai ada pedagang yang menjual di atas harga yang ditetapkan pemerintah.

 

Pada 19 Februari 2025 nanti, pemerintah akan menentukan harga komoditas saat operasi pasar, juga harga eceran tertinggi (HET) komoditas secara umum. Sementara minyak goreng (minyakita) sudah ditentukan HET-nya.  

 

Amran meminta semua pedagang atau pengusaha mematuhi apa yang diputuskan. Sehingga tak ada lagi potensi pelanggaran di lapangan. Ia mengakui, masih ada yang menjual di atas HET tersebut.

 

"Hari ini, keputusan penting adalah bahwa harga minyak goreng, HET Rp 15.700.000. Kepada saudaraku, sahabatku, semua pengusaha, tolong patuhi HET yang ditentukan oleh pemerintah. Karena kami memantau ada pergerakan harga naik," ujar Mentan.

 

Amran memastikan,  pihaknya sudah berkomunikasi dengan  Satuan Tugas (Satgas) Pangan. Satgas pangan siap memantau hingga tingkat desa, bagaimana implementasi harga di pasar. Targetnya, masyarakat bisa menjalankan ibadah puasa dengan lancar. Kebutuhan dapur terpenuhi, dengan harga terjangkau.

 

Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya menyuarakan hal serupa. Kemendagri berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan agar kegiatan operasi pasar menjangkau masyarakat di daerah. "Terutama di daerah yang mengalami indikasi kenaikan agar bisa dikendalikan dan turun operasi pasar di sana dengan komoditas yang sudah ditentukan dan juga dengan titik-titik yang telah ditentukan berdasarkan laporan,” jelas Bima

 

Jika bicara stok, dalam kondisi yang aman. Pemerintah menjamin ketersediaan bahan pokok, terutama beras, cukup untuk persiapan Ramadhan dan hari raya Idul Fitri 2025.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement