Senin 27 May 2013 17:36 WIB

FAO: Pemerintah RI Perlu Jaga Pasokan Pangan

Rep: Meiliani Fauziah/ Red: Nidia Zuraya
Stok Pangan (Ilustrasi)
Foto: BERITA JAKARTA
Stok Pangan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia dipandang perlu untuk menjaga pasokan bahan baku pangan tetap stabil. Utusan dari Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) PBB, Jose Graziano da Silva mengatakan Indonesia masih punya berpeluang besar untuk menggenjot sektor perikanan. "Banyak yang bisa digarap di Indonesia, manfaatkan," ujarnya ditemui di kantor Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) RI, Senin (27/5).

Dunia ini, menurut da Silva, belum terancam perkara krisis pangan. Bahan baku yang tersedia cukup banyak, namun memang perlu ada keseimbangan agar volumenya terjaga. Persediaan beras di Indonesia khususnya, masih cukup untuk memenuhi kebutuhan nasional. Namun jika tidak ada upaya untuk penambahan produksi, pangan yang ada tentu semakin menipis. Diperlukan upaya nyata agar hal terburuk, seperti krisis pangan tidak bener terjadi.

Pada kesempatan ini,  Menteri PDT Helmy Faishal Zaini memintan bantuan FAO untuk berperan aktif membantu kemajuan pertanian di daerah tertuinggal. Kontribusi FAO dikatakan akan membantu program pemerintah RI terlaksana dengan lebih cepat. Daerah tertinggal menurut Helmy menyimpan potensi besar untuk digarap karena komoditas tanaman sangat banyak.

Salah satu daerah yang menunjukkan kemajuan yaitu di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB). Daerah Dompu sejak lama dimanfaatkan untuk budidaya jagung, baik untuk kebutuhan konsumsi masyarakat maupun pakan ternak. Dahulu Dompu hanya mampu menghasilkan 20 ribu ton jagung setiap tahun. Kini, daerah tersebut mampu memproduksi sekitar 270 ribu ton per tahun. 

Pemerintah menganggarkan lebih dari Rp 100 miliar setiap tahun guna pembangunan kabupaten. Namun efektifitas program pengembangan ini bergantung pada kejelian pemerintah daerah. "Bergantung bagaimana kepala daerah mengembangkan potensi yang ada. Salah satunya, pemberdayaan lahan2 tidur," ujar Menteri PDT kepada ROL.

Kementerian PDT saat ini fokus pada ketahanan pangan di daerah tertinggal, perbaikan kesehatan dan pendidikan. Pemerintah meminta FAO untuk mikut membantu engurangi kemiskinan melalui sektor ekonomi. Nantinya Indonesia akan bekerja sama untuk pengembangan rumput laut.

FAO juga akan memfasilitasi  lembaga internasional agar mau memberi pelatihan untuk peningkatan kapasitas kelembagaan. "Yang paling dekat kita menjajaki kerjasama dengan Islamic Development Bank (IDB)," ujar Helmy. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement